SOLOPOS.COM - Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Desa Bendungan, Sumini menunjukkan batang tanaman padi yang diserang hama kresek, Rabu (29/1/2014). (JIBI/Harian Jogja/Arief Wahyudi)

Pertanian Gunungkidul berisiko mendapat serangan hama daun bakteri.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petani Gunungkidul, resah dengan keberadaan serangan hama “kresek” atau hama daun bakteri. Hama ini dapat mengakibatkan tanaman padi mati.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Salah seorang pertani Nglanggeran Rubiyo, mengatakan gejala awal dari serangan ini adalah adanya bercak di sekitar pinggir daun, yang semakin lama akan menyatu dan berubah warna menjadi kering kecokelatan.

“Daun yang kering tapi tulang daunnya masih kelihatan segar. Dampak serangan hama daun membuat tanaman padi mati,” kata Rubiyo,  Rabu (3/2/2016) seperi dikutip dari Antara.

Ia mengatakan untuk mencegah meluasnya serangan “kresek”, petani melakukan pemusnahan tanaman yang diserang hama. Serangan hama kresek, lanjutnya merusak akar daun dan batang.

“Agar tidak merambat ke tanaman lain, harus dimusnahkan padi yang sudah terserang hama,” katanya.

Rubiyo mengatakan pihaknya berharap pemerintah memberikan bantuan untuk mengatasi serangan ini. Kalau serangan hama ini dibiarkan, maka ancaman kerusakan lahan pertanian meluas dan kemungkinan gagal panen akan terjadi.

“Pemerintah harus turun tangan, sehingga kami tidak merugi,” katanya.

Sementara itu, petani asal Playen Muji mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi serangan hama “kresek” dengan membuat obat dari fermentasi daun-daunan dan kotoran sapi.

“Kami sudah buat, nanti tinggal menyemprotkan jika ditemukan indikasi,” katanya.

Ia mengatakan hama kresek memang sering kali menyerang tumbuhan padi yang berusaia di atas 50 hari. Sehingga sebaiknya petani mengantisipasi serangan hama tersebut. Matinya jaringan tanaman yang ada di pinggir daun sehingga daun tampak kering di bagian pinggirnya.

“Memang agak sulit diantisipasi, namun jika disemprot obat bisa diatasi,” katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunung Kidul Azman Latif mengatakan, pihaknya berharap kelompok tani menyampaikan keluhan kepada petugas di lapangan, sehingga bisa untuk diberikan obat pembasmi hama.

“Kami berharap petani melaporkan kasus serangan hama kepada petugas, sehingga bisa segera diatasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya