SOLOPOS.COM - Seorang petani membawa hasil panen padi di Bulak Ndolog, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Kamis (31/12/2015) lalu.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Kulonprogo pada 2015 terbantu dengan curah hujan rendah.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Curah hujan rendah mempengaruhi kualitas dan kuantitas padi di Kulonprogo.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Kepala Dispertahut Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan peningkatan produksi hasil pertanian di Kulonprogo merupakan hasil kerja keras para petani mulai dari pengolahan tanah, memperhatikan jarak tanam, pemilihan penggunaan bibit dan pupuk, hingga berbagai teknologi pertanian yang diterapkan. Kuantitas dan kualitas pendampingan dari petugas penyuluh pertanian (PPL) pun akan selalu ditingkatkan.

Bambang juga mengaku tidak menerima laporan terkait keterlambatan distribusi atau kelangkaan bibit dan pupuk. Pemenuhan kebutuhan sarana produksi dinilai berjalan lancar sepanjang 2015 kemarin.

“Sebanyak 114 unit traktor juga sudah kami distribusikan kepada kelompok tani,” ucapnya kemudian.

Staf Ahli Bupati Kulonprogo Bidang Pembangunan, Endang Purwaningrum Titi Lestari pun mengapresiasi kualitas padi yang dipanen di Bulak Ndolog. Menurutnya, bulir-bulir padi tampak terisi penuh. Dia optimis kuantitas hasil panen bisa melebihi target yang diharapkan petani setempat.

Endang pun yakin jika masa panen di akhir tahun 2015 akan memberikan kontribusi besar bagi tercapainya surplus beras. Dia lalu berharap, surplus beras bisa dioptimalkan untuk mendukung program beras daerah (rasda).

“Harapannya, raskin [beras miskin] bisa diganti semua dengan rasda,” ungkap Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya