SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Anjloknya harga cabai memaksa ratusan petani pesisir Selatan Kulonprogo menjual hewan ternak dan kendaraan bermotor. Uang itu untuk membayar kredit bank yang dipinjam sebagai modal menanam.

Dua pekan lalu, harga jual cabai merah keriting di tingkat petani masih berkisar Rp4.000 per kilogram. Tidak berapa lama, harga kembali turun di kisaran Rp3.000 per kilogram. Harga saat ini kian mengenaskan dengan nominal Rp2.300 per kilogram.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari informasi yang dihimpun Harianjogja.com, modal satu kali tanam membutuhkan biaya Rp10 juta sampai Rp100 juta, tergantung luas lahan. Dengan modal tersebut, petani dapat menanam hingga 10 kepek atau bungkus benih yang per bungkusnya seharga Rp10 juta.

Sukadi, petani cabai setempat misalnya. Ia mengaku terpaksa menjual sepeda motornya untuk membayar utang bank. Sebenarnya, kata dia, hasil panen cabai di lahan seluas 500 meter persegi kali ini dapat menghasilkan dua kuintal cabai. Namun para petani tidak dapat menikmati hasilnya karena terbebani pinjaman puluhan juta rupiah dari bank untuk modal tanam.

Ia merasa prihatin dengan kondisi petani cabai di pesisir karena harga jual yang tidak sebanding dengan ongkos produksi. Setidaknya, harga jual satu kilogram cabai menyamai harga satu liter bensin.

Ketua kelompok tani Ngudi Hasil, Garongan, Suradi, menuturkan, petani meminjam modal di bank untuk menanam dan akan dikembalikan setelah panen. Sayang, harga jual cabai yang terlampau murah membuat petani tidak balik modal.

Apalagi, jelas dia, petani biasanya juga memperkerjakan buruh lepas yang bertugas memetik hasil panen. Rata-rata petani memperkerjakan 10 orang tenaga petik dengan upah Rp50.000 per hari yang kemudian diturunkan menjadi Rp30.000 per hari karena harga jual cabai rendah.

Ia berharap dukungan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini, misal memberikan dana talangan atau membantu urusan birokrasi dengan bank, seperti memperpanjang masa jatuh tempo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya