Pertanian Kulonprogo terganggu hujan deras.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Hasil produksi bawang merah Kulonprogo sepanjang 2016 kemarin mengalami penurunan sekitar 3,76 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski tidak signifikan, Pemkab Kulonprogo tetap berupaya meningkatkan perhatian untuk memperbaiki masalah tersebut.
Baca Juga : PERTANIAN KULONPROGO : Terendam Air Hujan, Produktivitas Bawang Merah Turun
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan Pemkab Kulonprogo berkomitmen meningkatkan produktivitas bawang merah melalui beberapa progam. Menurut dia, perbaikan infrastruktur pertanian dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk. Dia mencontohkan pentingnya mengondisikan air hujan agar tidak terlalu lama menggenangi lahan pertanian.
“Bagaimana menata infrastruktur irigasi biar tidak terjadi banjir. Drainasenya harus lancar agar saat terjadi hujan yang cukup besar, airnya tetap bisa dikondisikan,” kata dia menerangkan,Jumat (13/1/2017)
Bambang menambahkan, peningkatan produktivitas bawang merah dapat dilakukan dengan sistem pengolahan tanah yang tepat, misalnya dengan menggunakan pupuk organik. Dia juga menyarankan petani menggunakan teknologi light trap yang dinilai efekti mengurangi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT).
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Sido Makmur Srikayangan Sentolo, Sukiran mengatakan, banjir yang merendam lahan bawang merah membuat hasil panen anjlok.
“Kemarin itu banjir terus. Kita sampai sekitar 10 kali pakai pompa air,” tutur Sukiran.