Jogja
Rabu, 12 Juli 2017 - 17:20 WIB

PERTANIAN SLEMAN : Lahan Menyusut, Penyuluh Diminta Inovatif

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasa Traktor Pertanian (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mendorong penyuluh pertanian untuk lebih inovatif meningkatkan produksi pangan

 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN– Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mendorong penyuluh pertanian untuk lebih inovatif meningkatkan produksi pangan. Hal itu dilakukan seiring semakin menyusutnya lahan pertanian akibat proses pembangunan.

Menurut Muslimatun, sektor pertanian di wilayah Sleman tengah mengalami beberapa tantangan. Selain cuaca yang dinamis dan sulit diprediksi, lahan pertanian semakin berkurang.

Satu sisi, katanya, Sleman merupakan daerah penyangga pangan DIY sebesar 40%. Di sisi lain,  pada 2016 terjadi penurunan jumlah lahan pertanian seluas 233 hektar.

Advertisement

“Ini menjadi tantangan bagi semua pihak untuk tetap meningkatkan produksi pangan,” katanya di sela-sela kegiatan Syawalan Keluarga Besar Penyuluh Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (11/7/2017), di Balai Serba Guna Sleman.

Dia berharap, seluruh pihak termasuk penyuluh, dituntut bekerja optimal, lebih inovatif, mengedepankan koordinasi dan kerjasama dengan intansi terkait. Misalnya, melibatkan para pakar pertanian serta masyarakat sebagai kontrol sosial.

“Meski jumlah lahan pertanian turun, hasil panen tidak boleh ikut turun. Walaupun lahannya berkurang, tapi hasilnya harus tetap surplus. Panen harus diatas 9 ton per hektare,” harapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif