SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Aplikasi tersebut akan digunakan untuk melakukan pendataan kepada petani.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pemerintah Kabupaten Sleman yang telah mencanangkan program “smart regency” dan ditunjuk pemerintah pusat sebagai pilot project implementasi sistem aplikasi data tunggal pertanian.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Dipilihlah Sleman sebagai ‘pilot project’atau proyek percontohan berdasarkan rekomendasi Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil. Di Sleman, pendataan kependudukan elektronik sudah berjalan dengan cukup baik,” kata anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Benny Pasaribu seperti dikutip Antara, Jumat (5/8/2016).

Menurut dia, aplikasi yang telah diterapkan Pemkab Sleman tersebut akan digunakan untuk melakukan pendataan kepada petani.

“Selanjutnya kami akan melakukan pendataan kepada petani secara detail mulai dari profil diri hingga kepemilikan lahan garapan,” katanya.

Ia mengatakan, penerapan sistem aplikasi data tunggal pertanian ini dilatarbelakangi pada fakta di mana data produksi pangan masih tercerai-berai. Perbedaan data pangan antarlembaga berpengaruh dalam mengambil kebijakan.

“Seperti yang terjadi di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Ketiadaan data tunggal, membuat pengambilan kebijakan impor tidak disertai data yang pasti. Kadang untuk persoalan impor pangan ini data di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan berbeda-beda,” katanya.

Benny mengatakan, ke depan, sistem aplikasi yang dijalankan tersebut akan dijalankan oleh masing-masing badan usaha milik desa (BUMDes). Dengan sistem seperti ini, maka pemerintah dapat mengetahui kondisi pangan di daerah.

“Kalau semua data terintegrasi, pemerintah bisa melakukan kebijakan yang tepat sasaran seperti pemberian subsidi dan pengelolaan pertanian,” katanya.

Ia mengatakan, untuk aplikasi nanti akan ditunjuk PT Telkom dalam menyusun data integrasi logistik pangan tersebut. Pengelolaan data nantinya, tidak mengambil peran Badan Pusat Statistik (BPS), meski pengelolaan data akan dilakukan by name dan by address para petani.

“Konten aplikasi nanti akan diketahui luasan lahan, produk pangan, jumlah ternak, kebutuhan pupuk dan benih untuk petani,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya