SOLOPOS.COM - Kisdaryati, petani di Dusun Pringapus, Mororejo, Tempel, Sleman menunjukkan tanaman padi miliknya yang terserang hama wereng, Minggu (22/3/2015) (kiri), para petani harus panen dini demi menyelamatkan tanaman padi yang belum ikut terserang hama wereng (kanan). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Pertanian Sleman terpaksa panen dini lantaran terserang hama wereng.

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah lahan pertanian padi di Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Sleman, terserang hama wereng. Petani terpaksa harus panen dini sebelum hama tersebut merusak seluruh tanaman padi.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Kisdaryati, petani di Dusun Pringapus, Desa Mororejo mengungkapkan, wereng sudah menyerang tanaman padi di desanya sejak sekitar tiga hari yang lalu. “Banyak yang kena. Katanya padi varietas ciherang tahan wereng, tapi kok ini tidak. Padi jadi seperti terbakar begini,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Minggu (22/3/2015).

Demi menyelamatkan padi yang belum terserang, Kisdaryati terpaksa harus memanen padinya lebih dini.

“Usianya baru 90 hari. Seharusnya dipanen kalau sudah 100 hari. Ini baru terisi separuh dan sebenarnya satu minggu lagi sudah penuh. Tapi kalau tidak cepat, nanti yang lain malah ikut rusak juga,” kata perempuan berusia 43 tahun itu.

Menurut Kisdaryati, wilayah Mororejo sudah cukup lama aman dari hama wereng. Dia menduga cuaca yang tidak menentu memicu pertumbungan dan penyebaran wereng.

“Mungkin karena panas terus, lalu tiba-tiba dingin. Tapi alasan pastinya juga saya kurang tahu,” ucapnya.

Petani yang lahannya mencapai 1.500 meter persegi tersebut juga mengatakan belum ada tindakan penanganan apapun dari pemerintah. Bahkan, Pendamping dan Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian yang mendampingi kelompok tani juga belum turun melakukan pengecekan.

“Saya belum pernah ketemu dengan PPL. Katanya orang baru,” ungkapnya.

Rusdiyanto, petani lain di Dusun Pringapus mengaku melakukan upaya penanganan hama wereng secara mandiri.

“Kula semprot piyambak [saya semprot sendiri]. PPL-nya tidak ke sini,” katanya sambil menunjukkan sebagian tanaman padi di sawahnya yang sudah berwarna kecokelatan. Pria 45 berusia tahun itu juga harus panen dini dan menanggung rugi.

“Akhir Maret ini seharusnya baru panen, tapi sekarang yang penting sisanya harus diselamatkan dulu,” katanya kemudian.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman, Widi Sutikno mengatakan, para petani memang harus mulai waspada dengan potensi hama wereng.

“Daerah lain sudah kena, seperti Klaten dan Karanganyar. Jadi kita harus waspada. Sebenarnya kami juga sudah sediakan obat untuk penyemprotan,” ujarnya saat dihubungi Minggu sore.

Widi mengaku terkejut karena wereng menyerang wilayah Kecamatan Tempel, wilayah yang biasanya bebas dari serangan wereng. Terlebih, varietas padi yang ditanam adalah ciherang.

“Ciherang kan tahan wereng. Coba besok kami cek ke lapangan, termasuk soal personel PPL yang dikeluhkan petani,” katanya kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya