SOLOPOS.COM - Pedagang cabai di Pasar Beringharjo, (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pertumbuhan ekonomi, tarif rumah sakit mengalami kenaikan

Harianjogja.com, JOGJA — Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY berupa menekan harga pasar yang dapat memicu inflasi.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Baca Juga : PERTUMBUHAN EKONOMI : Tarif Rumah Sakit Naik Picu Inflasi

Anggota TPID DIY Sri Fitriani mengatakan tim terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga yang mengalami kenaikan.

“DIY bukan daerah sentra penghasil bawang merah. Mahalnya komoditas ini akibat pergantian musim, turut memengaruhi tata niaganya. Sedangkan untuk cabai rawit kami mencoba mendekatkan dengan sumber-sumber produksi,” ujar Fitria, Rabu (1/3/2017)

Fitria menjelaskan TPID mencoba mengupayakan perdagangan antar wilayah untuk memenuhi kebutuhan akan komoditas cabai rawit. Di mulai dari perdagangan antar kabupaten. Salah satunya dengan mencari tahu apakah komoditas cabai rawit yang dikembangkan di Sleman dapat menyuplai kebutuhan cabai di Kota Jogja atau tidak.

“Kami sedang mencari tahu caranya. Jika bisa disuplai [cabai rawit] dari Sleman, maka tidak perlu lagi mengambil dari Muntilan. Akan kami coba seperti itu,” jelas Fitria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya