SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi yang dipicu buruknya pola distribusi bawang merah. (blogs.timesofindia.indiatimes.com)

Pertumbuhan ekonomi DIY tahun ini dinilai positif.

Hariajogja.com, JOGJA — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan laju inflasi tahun kalender 2016 yakni November 2016 terhadap Desember 2015 sebesar 1,93%.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Laju inflasi year on year, November 2016 terhadap November 2015 sebesar 2,91 persen,” kata dia.

Jogja mengalami inflasi sebesar 0,32% pada November 2016. Kelompok bahan makanan memberikan kontribusi terbesar untuk kenaikan inflasi yakni sebesar 1,31%. Kenaikan indeks kelompok bahan makanan dipengaruhi kenaikan harga bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit. Ada empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yakni bahan makanan naik 1,31%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,30%; kelompok kesehatan naik 0,33%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,28%.

“Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tarif pulsa ponsel, dan gudeg,” ujar dia, Rabu (7/12/2016).

Ia mengatakan, bawang merah mengalami kenaikan harga 27,55% dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,14%; cabai merah naik 34,58% dengan memberikan andil sebesar 0,08%; cabai rawit naik 52,39% dengan memberikan andil sebesar 0,05%. Kemudian, tarif pulsa ponsel naik 1,83% dengan memberikan andil 0,03%; gudeg, soto, dan bawang putih naik 2,73%, 1,65%, dan 3,23% dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya