Jogja
Jumat, 9 Desember 2016 - 11:55 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : Bawang Merah, Cabai, Pulsa & Gudeg Pengaruhi Inflasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi yang dipicu buruknya pola distribusi bawang merah. (blogs.timesofindia.indiatimes.com)

Pertumbuhan ekonomi DIY tahun ini dinilai positif.

Hariajogja.com, JOGJA — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan laju inflasi tahun kalender 2016 yakni November 2016 terhadap Desember 2015 sebesar 1,93%.

Advertisement

“Laju inflasi year on year, November 2016 terhadap November 2015 sebesar 2,91 persen,” kata dia.

Jogja mengalami inflasi sebesar 0,32% pada November 2016. Kelompok bahan makanan memberikan kontribusi terbesar untuk kenaikan inflasi yakni sebesar 1,31%. Kenaikan indeks kelompok bahan makanan dipengaruhi kenaikan harga bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit. Ada empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yakni bahan makanan naik 1,31%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,30%; kelompok kesehatan naik 0,33%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,28%.

“Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tarif pulsa ponsel, dan gudeg,” ujar dia, Rabu (7/12/2016).

Advertisement

Ia mengatakan, bawang merah mengalami kenaikan harga 27,55% dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,14%; cabai merah naik 34,58% dengan memberikan andil sebesar 0,08%; cabai rawit naik 52,39% dengan memberikan andil sebesar 0,05%. Kemudian, tarif pulsa ponsel naik 1,83% dengan memberikan andil 0,03%; gudeg, soto, dan bawang putih naik 2,73%, 1,65%, dan 3,23% dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02%.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif