SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat mebel yang dipamerkan dalam Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2016 di Jogja Expo Center (JEC), Minggu (13/3/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pertumbuhan ekonomi DIY dari sisi ekspor dianggap membaik oleh BPS

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengungkapkan, nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Juni 2016 sebesar US$34,351 juta atau naik 19,66% dari US$28,708 juta.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Ada tiga negara utama tujuan ekspor barang yakni Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, masing-masing sebesar 40,37%, 13,11%, dan 8,83%. “Dibandingkan setahun yang lalu, kumulatif Januari–Juni, nilai ekspor naik sebesar 6,15 persen,” kata dia, baru-baru ini.

Sementara itu, nilai ekspor barang asal DIY ke kawasan ASEAN sebesar US$ 973.167. Nilai tersebut naik 5,75%. Tiga negara utama tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura, Thailand, dan Vietnam masing-masing sebesar 43,98%, 22,70%, dan 18,00%.

Tiga komoditas utama ekspor adalah pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) dengan sumbangsih 42,88%, perabot dan penerangan rumah (HS 94) dengan 12,62%, dan barang-barang rajutan (HS 61) dengan 11,00%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya