Jogja
Senin, 14 Agustus 2017 - 13:55 WIB

PERUMAHAN JOGJA : Rumah Terjangkau Bidik Konsumen Masyarakat Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Perumahan Jogja berharga miring banyak diburu

Harianjogja.com, JOGJA — Ruang tumbuh properti rumah untuk segmen menengah ke bawah di DIY sangat tinggi. Melihat peluang tersebut Real Estate Indonesia (REI) DIY mencoba mengembangkan konsep Rumah Terjangkau untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat Jogja.

Advertisement

“Memang selama ini, sebagian besar segmen konsumen rumah di DIY, terutama menengah ke atas banyak dari mereka yang bekerja di luar DIY, bahkan luar Jawa. Tapi konsep rumah terjangkau ini ingin kami kembangkan untuk konsumen lokal Jogja,” ujar Ketua DPD REI DIY, Nur Andi Wijayanto, Minggu (13/8).

Lesunya pasar produk perumahan menengah atas yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap bisnis properti di Jogja, membuat pengembang mencari peluang lain. Andi memaparkan sebanyak 60% konsumen perumahan atau properti adalah kalangan menengah ke atas.

Kendati demikian, masih ada segmen yang dinilai sama potensial, yakni segmen perumahan untuk segmen menengah ke bawah. Harga rumah yang ditawarkan sekitar Rp500 juta atau sekitar Rp300 juta.

Advertisement

“Peminat rumah dengan harga Rp300 juta ini sangat tinggi di DIY. Jadi kami kira, ini adalah segmen pasar yang dapat digali saat ini ditengah lesunya segmen menengah ke atas,” ungkap Andi.

Selama ini segmen menengah atas banyak diminati konsumen dari luar DIY. Hal itu tidak terlepas dari latar belakang konsumen membelikan rumah untuk memenuhi hunian bagi anak-anak yang bersekolah di Jogja.

“Motif mereka sebagian besar adalah daripada membayar indekos yang cicilannya hampir sama dengan KPR, jadi lebih baik membelikan rumah untuk anak-anak mereka yang sekolah di Jogja,” papar Andi.

Advertisement

Segmen menengah untuk produk rumah terjangkau ini membidik masyarakat Jogja. Rumah terjangkau, kata Andi, dengan harga kisaran Rp300 juta juga merupakan produk yang memungkinkan untuk dikembangkan di tengah tingginya harga lahan di Jogja saat ini.

“Ruang tumbuh untuk perumahan ini juga membidik daerah yang selama ini di luar pengembangan rumah menengah atas. Kami tidak bisa menyebutkan di mana wilayah yang potensial, karena supaya tidak muncul spekulan [tanah] yang bisa membuat harga tanah naik. Kami berharap produk rumah ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jogja akan hunian yang terjangkau,” jelas Andi.

Advertisement
Kata Kunci : Perumahan Jogja REI DIY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif