SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Perumahan (Dok/JIBI/Bisnis)

Perumahan Sleman, penjualan masih terlihat lesu.

Harianjogja.com, Sleman — Dampak lemahnya ekonomi tahun 2015 tampaknya masih terasa hingga semester pertama 2016 ini. Beberapa pengembang masih menganggap penjualan properti lesu darah. Pengembang sampai melakukan terobosan untuk menghabiskan stok rumah yang dimiliki tetapi belum berbuah manis.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

PT Karya Sehati Utama misalnya, salah satu perusahaan pengembang perumahan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo ini sampai memangkas harga jual yang dibanderol untuk konsumen, tetapi hasilnya masih nihil. Beberapa unit rumah terutama rumah dua lantai masih belum dilirik konsumen.

“Untuk yang Calm [Perumahan Calm Maguwo] itu saya sampai diskon Rp100 juta tapi juga belum ada [yang membeli]. Begitu juga yang di Mlati [Grand Mlati],” kata Direktur PT Karya Sehati Utama, Ngatijan, Senin (4/7/2016).

Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pameran DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY ini menganggap penjualan properti tahun ini masih drop khusus untuk rumah dua lantai, sementara untuk penjualan produk satu lantai lancar.

Pihaknya bahkan sampai membangun rumah contoh untuk menarik konsumen tetapi juga belum menuai hasil. Konsumen rumah dua lantai yang kebanyakan dari kalangan ekonomi atas belum ada yang tertarik atau sekedar bertanya-tanya terkait produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya