SOLOPOS.COM - Beberapa produk dan desain bangunan dari CV Baypro yang berada di Kalasan Sleman. (Bernadheta Dian Saraswati)

Perumahan Sleman terus berkembang.

Harianjogja.com, SLEMAN-CV Baypro sebagai salah satu pengembang hunian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memilih kawasan pinggiran untuk menyediakan hunian bagi masyarakat. Sejak lahir pada tahun 2011, CV Baypro lebih banyak bermain di daerah Kalasan Sleman dan Prambanan Klaten.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Owner CV Baypro Bayu Aji Santoso mengatakan, alasan utama memilih lahan di daerah tersebut adalah harga tanah yang cenderung lebih murah. Harga tanah di Kalasan yang mencapai Rp1 juta per meter persegi jauh lebih murah dibandingkan tanah di kawasan perkotaan atau daerah Sleman tengah yang bisa mencapai Rp3-7 juta per meter persegi. Bahkan jika dibandingkan dengan harga di Kalasan, tanah di Prambanan Klaten jauh lebih murah yaitu di kisaran Rp200.000 per meter persegi.

Menurutnya murah dan tidaknya harga rumah tidak dipengaruhi oleh bahan bangunan yang digunakan melainkan lokasi lahan. Harga rumah di pinggiran kota akan jauh lebih murah dibandingkan harga rumah di pusat kota. Oleh karena itu untuk menyediakan hunian bagi masyarakat kelas ekonomi menengah, lokasi pinggiran menjadi pilihan yang strategis.

Meskipun letaknya di pinggiran, Bayu tetap memperhatikan unsur kenyamanan hunian.

“Saya pilih lahan yang jauh dari kuburan, sungai, ada line telepon, dan dekat lokasi perumahan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya