Jogja
Selasa, 24 Mei 2016 - 08:55 WIB

PERUMAHAN SLEMAN : Rumah Menengah di Pinggiran DIY Mulai Dari Rp200 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa produk dan desain bangunan dari CV Baypro yang berada di Kalasan Sleman. (Bernadheta Dian Saraswati)

Perumahan Sleman terus berkembang.

Harianjogja.com, SLEMAN-CV Baypro sebagai salah satu pengembang hunian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memilih kawasan pinggiran untuk menyediakan hunian bagi masyarakat. Sejak lahir pada tahun 2011, CV Baypro lebih banyak bermain di daerah Kalasan Sleman dan Prambanan Klaten.

Advertisement

Owner CV Baypro Bayu Aji Santoso mengatakan mengatakan tanah yang murah akan mendukung pembangunan hunian untuk kelas menengah. Dari lebih dari 50 unit yang telah ia jual, harga yang ditawarkan di bawah Rp500 juta.

“Mulai Rp200 sampai 400 juta saja. Kalau sekarang hitungannya mahal. Kalau kemarin bisa Rp230 juta saja,” ucapnya pda Harianjogja.com saat ditemui di kawasan Condongcatur, Sleman, Senin (23/5/2016).

Beberapa produk yang telah terjual di antaranya Griya Ledok Asri, tiga unit rumah di Griya Tirta Asri, di Jl. Wonosari, dan adapula di daerah Cangkringan Sleman. Ia menawarkan rumah dengan tipe 36 dan 40 dengan rata-rata luas lahan 100 meter persegi.

Advertisement

Standar satu unit rumah memiliki dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, kamar tamu, dan halaman belakang yang berukuran sekitar 15 meter persegi. Sisa lahan tersebut masih menyukupi untuk dibangun kamar.

Mekanisme bisnis properti yang ia jalankan adalah hunian siap bangun. Dengan metode ini, Bayu menyodorkan lahan dan desain bangunan kepada konsumen. Setelah konsumen tertarik dan terjadi transaksi jual beli, barulah ia memulai pembangunan. Menurutnya, cara seperti ini dirasa lebih menguntungkan pengembang saat lahan tidak laku terjual.

“Saya bisa jual tanahnya,” kata dia.

Advertisement

Sementara keuntungan bagi konsumen adalah dapat melihat proses pembangunan sejak awal sehingga dapat melihat kualitas konstruksi yang disediakan PT Baypro. Konsumen bisa minta bangunan dua lantai juga.

Proses pembayaran dapat dilakukan dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan juga cash tempo. Bayu mengatakan, dibandingkan dengan cash, ia lebih senang pembayaran secara cash tempo. Hal ini sebagai salah satu strategi untuk menjaga kepercayaan pembeli.

“Kalau cash, uang itu licin, takutnya habis untuk yang lain,” tandasnya.

Selama ini konsumen CV Baypro berasal dari berbagai daerah. Seperti Jakarta,  Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jogja sendiri. Menurutnya konsumen Jogja paling mendominasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif