SOLOPOS.COM - Kapten Pnb Dwi Cahyadi. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pesawat Golden Eagle jatuh membawa keprihatinan bagi banyak pihak.

Harianjogja.com, JOGJA-Pesawat Golden Eagle jatuh menyisakan duka mendalam bagi setiap pihak. Termasuk rekan korban.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kepergian Kapten Penerbang Dwi Cahyadi dirasakan teman seangkatannya Kapten Henry Yuliavitra. Henry mengenal Dwi sebagai sosok yang baik dan suka menolong teman, profesional dan cerdas. Ia kenal pertamakali saat masuk AAU Adisucipto 2005 sampai. Kebersamaanya dengan Dwi berlanjut saat bertugas di Lanud Adisucipto, sampai penerbang F-16 hingga T50i.

“Almarhum menjadi kebanggaan di Madiun.” ucapnya, Senin (21/12/2015)

Henry terakhir bertemu almarhum saat acara dasawarsa bersama se-angkatannya di AAU Adisucipto pada Sabtu (19/12/2015). Namun, karena Dwi mendapat tugas dalam aksi akrobatik T50i dalam Gebyar Dirgantara, disela-sela acara dasawarsa pada Minggu (20/12/2015) Dwi pamit. Pamitan Dwi ternyata pamit untuk pergi selamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya