SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Istri dari Kapten Pnb Dwi Cahyadi, Dwi Wanito Ambarwati (tengah) menangis di depan pusara makam suaminya dalam upacara pemakaman yang digelar secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Senin (21/12/2015). Almarhum bersama Letkol Pnb Marda Sarjono merupakan penerbang Pesawat T50i yang mengalami kecelakaan saat melakukan aerobatik dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015).

Pesawat Golden Eagle jatuh, korban dimakamkan di TMP Kusumanegara.

Harianjogja.com, JOGJA-Isak tangis keluarga dan sahabat mengiringi prosesi pemakaman Kapten Penerbang Dwi Cahyadi di Tempat Pemakaman Pahlawan (TMP) Jalan Kusumanegara, Senin (21/12/2015).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Prosesi pemakaman didahului upacara militer yang dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Udara Adisucipto Marsekal Pertama Imran Baidirus, sekitar pukul 11.15 WIB.

Selama prosesi pemakaman Dwi Wanito Ambarsari, istri almarhum Dwi Cahyadi tak henti-hentinya menangis menyaksikan sang suami dimasukkan ke liang lahat. Meski berusaha tegar sambil terus mengusap air mata dengan kertas tissue, namun ibu dari dua anak ini sempat ambruk setelah menabur bunga dan memeluk nisan suaminya.

Ia kemudian dipapah menuju pendopo di komplek TMP. Usai siuman dan hendak dibawa pulang, Ambarsari kembali menghampiri makam suaminya yang sudah diuruk dengan tanah, lalu menangis dipusaran makam Dwi. Beberapa kerabat pun menenangkannya.

Kesedihan Ambarsari bisa dirasakan oleh semua yang hadir dalam prosesi pemakaman Dwi Cahyadi. Sang pilot yang menjadi andalan TNI Angkatan Udara itu gugur bersama Letnan Kolonel Marda Sarjono saat beraksi akrobatik jet tempur T50i Golden Eagle dalam Gebyar Dirgantara di Lanud Adisucipto, Minggu (19/12/2015).

Dwi Cahyadi pergi untuk selamanya meninggalkan isteri dan sua anaknya Ega, 5, dan Iyan, 2. Pria kelahiran 6 Juli 1984 itu menjadi taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2005, salah satu lulusan terbaik Sekolah Penerbang angkatan 74. Kemudian ia bergabung di Lanud Iswahyudi Madiun.

Jabatan terakhir yang disandang Dwi Cahyadi adalah Komandan Flight Ops C Skuadron Usara 15 Wings 3 Lanud Iswahyudi. Pertama kali terbang solo, tanpa instruktur dengan T50i pada April 2014 di Lanud Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya