Jogja
Senin, 21 Desember 2015 - 19:55 WIB

PESAWAT GOLDEN EAGLE JATUH : Pilot Tidak Loncat, TNI AU Selidiki Kursi Lontar Pesawat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepulan asap Pesawat T-50 jatuh (Twitter.com/@Blacklawyer82)

Pesawat Golden Eagle Jatuh dan menewaskan dua pilot.

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna membentuk tim investigasi yang dipimpin Wakasau Marsdya TNI Hadian Suminta Atmaja dengan meneliti seluruh komponen di sekitar lokasi kecelakaan pesawat tempur T-50i Golden Eagle pada acara Gebyar Dirgantara Jogja Minggu (20/12/2015) di Lanud Adisuitjipto Jogja.

Advertisement

(Baca juga : PESAWAT GOLDEN EAGLE JATUH : Bangkai Pesawat Masih di Lokasi untuk Investigasi, Hari Ini akan Dipindahkan)

Investigasi mulai dari wing, tail, nose hingga elevator atau posisi ketinggian pesawat dari objek yang aman saat melakukan manuver. Agus yakin investigasi itu akan menemukan letak split second yang salah.

Tetapi karena baru dua hari tim yang berjumlah tujuh personel ahli penerbangan militer diterjunkan, Agus tak berani menduga-duga untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat.

Advertisement

“Kursi lontar juga masih diselidiki, kalau saya sebagai penerbang merasa tanda tanya kok tidak loncat, ga bisa atau kenapa kok ga loncat? sama seperti teman-teman wartawan bertanya kenapa?” ucap Agus.

Pihaknya enggan berkomentar terkait evaluasi pengadaan T-50i Golden Eagle ke depan. Namun ia memastikan belasan pesawat lainnya yang berhomebase di Lanud Iswahjudi Madiun itu masih dipergunakan.

Saat ini, kata Agus, lebih dulu konsentrasi pada investigasi penyebab kecelakaan dan penanganan keluarga korban. “Kita masih konsen betul melihat bagaimana keluarga, bagaimana sekolah anaknya, tempat tinggalnya,” ujar dia.

Advertisement

Sementara Kadispen AU Marsma TNI Dwi Badarmanto menyebut pesawat T-50i Golden Eagle TT-5007 dalam kondisi total loss. Artinya, kondisi badan pesawat hancur lebur. Menurut Dwi, butuh waktu untuk melakukan investigasi karena ada ribuan serpihan badan TT-5007 yang harus diteliti. “Mulai dari kaca, serpihan lain, akan diteliti,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif