Jogja
Senin, 21 Desember 2015 - 15:55 WIB

PESAWAT GOLDEN EAGLE JATUH : Sehari Sebelum Jatuh, Dwi Cahyadi Ajak Sang Ayah Naik "Joy Flight"

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Istri dari Kapten Pnb Dwi Cahyadi, Dwi Wanito Ambarwati (tengah) menangis di depan pusara makam suaminya dalam upacara pemakaman yang digelar secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Senin (21/12/2015). Almarhum bersama Letkol Pnb Marda Sarjono merupakan penerbang Pesawat T50i yang mengalami kecelakaan saat melakukan aerobatik dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015).

Pesawat Golden Eagle Jatuh dan menewaskan dua pilot. Salah satu pilot, Kapten Penerbang Dwi Cahyadi dimakamkan di TMP Kusumanegara Jogja

Harianjogja.com, JOGJA- Kapten Penerbang Dwi Cahyadi yang meninggal dunia saat melakukan “aerobatic show” dengan pesawat Golden Eagle T50i pada Gebyar Dirgantara Jogja pada Minggu (20/12/2015) dimakamkan di TMP Kusumanegara Jogja, Senin (21/12/2015).

Advertisement

(Baca juga : PESAWAT GOLDEN EAGLE JATUH : Penerbang Dwi Cahyadi Dimakamkan di TMP Kusumanegara)

Ibu dari Kapten Penerbang Dwi Cahyadi, Bonirah mengatakan, pada Sabtu (19/12/2015), Cahyo sempat mengajak ayah dan ibunya naik pesawat “joy flight”, namun hanya ayahnya yang naik.

Pada Minggu (20/12/2015), Cahyo kembali mengajak ayah dan ibunya untuk menyaksikannya beraksi di udara menggunakan jet tempur T50i. Namun, karena harus melayat, ibunya tidak bisa datang pada pukul 09.00 WIB sesuai jadwal terbang Cahyo.

Advertisement

“Namun, baru di perjalanan kami melihat kepulan asap. Kami kemudian bertanya ke pos dan mengetahui kepulan asap itu dari pesawat yang jatuh,” katanya.

Selain keluarga, kepergian Cahyadi juga menyisakan kesedihan di antara teman-temannya, salah satunya Kapten Penerbang Antonius.

“Ia adalah sosok pekerja keras dan suka menolong serta selalu memiliki nilai yang bagus saat pendidikan atau latihan,” katanya.

Advertisement

Selain Cahyo, Antonius yang bertugas di Skadron 7 Kilibri juga sempat kehilangan rekan akibat kecelakaan pesawat yaitu Kapten Penerbang Sandy Permana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif