SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Peserta kursus berbagai jenis keterampilan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Jogja menerima hibah peralatan untuk mendukung pengembangan wirausaha masing-masing peserta.

“Selama tahun ini, kami menyelenggarakan 12 jenis pelatihan keterampilan yang diikuti ratusan warga Kota Jogja. Pelatihan telah selesai dilaksanakan dan kini peserta menerima bantuan peralatan sesuai jenis pelatihan yang diikuti,” kata Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Jogja M. Johan, Selasa (31/12/2013).

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Menurut dia, hibah peralatan tersebut biasanya langsung diberikan kepada peserta setelah selesai menyelesaikan pelatihan keterampilan. Namun, karena ada aturan dari pemerintah yang harus dipatuhi terkait pemberian hibah, maka bantuan baru bisa diberikan menjelang pergantian tahun.

Johan mengatakan, terdapat sekitar 150 peserta yang mengikuti pelatihan dan memperoleh hibah. Selama satu tahun, akan ada petugas yang memberikan pendampingan kepada peserta.

“Peserta pelatihan adalah usulan dari kelurahan. Selain memperoleh pelatihan keterampilan selama 20 hari hingga satu bulan, mereka juga memperoleh pelatihan kewirausahaan selama lima hari. Diharapkan, mereka bisa menjadi wirausahawan baru,” katanya.

Jenis pelatihan yang diberikan kepada warga di antaranya, sablon, tata rias, tata boga, payet, teknisi bengkel sepeda motor, menjahit, tukang kayu dan las.

Sementara itu, Walikota Jogja Haryadi Suyuti yang memberikan hibah tersebut secara simbolis kepada beberapa peserta pelatihan berharap, peserta dapat mengembangan keterampilan yang dimiliki untuk bidang wirausaha.

“Pekerjaan itu tidak hanya bekerja di kantoran saja, tetapi berwirausaha juga disebut bekerja. Bahkan, dengan wirausaha bisa membuka lapangan kerja baru,” katanya.

Ia pun berharap agar pelatihan keterampilan dan hibah peralatan kerja yang telah dibiayai dari APBD Kota Jogja dengan nilai sekitar Rp900 juta tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dan peralatan kerja bukan justru dijual.

“Masyarakat bisa saling mengawasi agar pemanfaatan peralatan bisa maksimal dan peserta bisa tumbuh menjadi wirausahawan-wirausahawan mandiri baru dari Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya