SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SLEMAN — Sebanyak 16 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kedapatan menenggak minuman keras di sekolahan pada akhir Desember 2022. Atas kejadian itu, belasan siswa itu pun dimasukkan ke dalam pondok pesantren.

Kepala SMPN 3 Berbah, Elly Yuswarini, mengatakan kejadian pesta miras yang dilakukan para siswa itu bermula saat ada penyusup siswa dari SMP lain yang sengaja datang ke SMPN 3 Berbah. Waktu itu, gerbang belakang sekolah sedang direnovasi dan dalam keadaan terbuka. Tiga siswa dari SMP lain pun masuk lewat jalan tersbeut.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Tukang bangunan yang sedang merenovasi tidak bisa membedakan antara siswa SMPN 3 Berbah maupun siswa dari SMP lain. Hal ini karena sama-sama mengenakan seragam. Saat bersamaan, sekolah juga sedang ada event selepas Penilaian Akhir Sekolah (PAS), sehingga konsentrasi fokus pada kegiatan di depan.

“Petugas di belakang itu tidak konfirmasi kalau membuka gerbang belakang, penyusup lewat belakang. Tukang kan tidak tahu karena sama-sama pakai seragam,” ucapnya, Jumat (6/1/2023).

Atas kejadian tersebut, sekolah langsung menindaklanjuti dengan memanggil orang tua untuk melakukan pendampingan bersama-sama. Sanksi yang diberikan yakni dengan memasukan siswa yang terlibat ke Ponpes.

Siswa yang lain juga diberikan peringatan agar kejadian yang sama tidak berulang. Menurutnya kejadian ini merupakan efek negatif dari penggunaan gadget. Mempermudah siswa untuk melakukan hal-hal semacam ini.

“Kami monitor terus kami pondokkan. Pokoknya kami terjun semua dan kami berbondong-bondong. Orang tua juga kolaboratif, kami juga minta persetujuan orang tua. Bapak, ibu keberatan tidak? oh tidak, kami sangat senang. Kami mendukung,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, mengatakan ada sekitar 16 siswa yang terlibat dalam minum minuman keras ini. Ada tiga kategori dalamnya yakni, anak yang suka rela ingin minum, anak yang minum karena dipaksa, dan anak yang minum karena ingin coba-coba.

Kemudian setelah sekolah mengetahui kejadian ini langsung melakukan tindakan pembinaan. Berdasarkan kesepakatan pembinaan dilakukan dengan menitipkan siswa yang terlibat ke Ponpes.

“Salah satu Ponpes Budhi Dharma Jogjakarta, disepakati selama satu minggu. Biaya dari masing-masing orang tua dan ini sudah disepakati pihak orang tua. Diharapkan dengan mereka dibina ke depan mereka akan menyadari dan tidak ulangi lagi,” jelasnya.

Dia menjelaskan ide awalnya berasal dari salah satu siswa yang mengajak temannya. Temannya menolak tapi akhirnya menuruti ide tersebut. Setelah uang terkumpul lalu dibelikan miras.

“Kemudian miras ini diminum bersama-sama. Disinyalir ada 16 siswa yang ikut.” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Ketahuan Tenggak Miras di Sekolah, Belasan Siswa SMPN 3 Berbah Dimasukkan ke Ponpes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya