SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesta miras. (Freepik.com)

Solopos.com, BANTUL — Pesta miras oplosan berujung maut menimpa seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelajar berinisial D itu meninggal dunia usai menenggak miras oplosan bersama teman-temannya di Dusun Jodog, Kalurahan Gilangrajo, Kapanewon Pandak, Bantul.

Selain menelan korban jiwa, seorang peserta lainnya yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), berinisial A, yang turut serta dalam pesta miras itu dikabarkan juga dalam perawatan rumah sakit. Pesta miras oplosan itu digelar pada Minggu (18/6/2023) siang.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Pesta miras oplosan yang digelar dua pelajar di Bantul itu berawal saat D dan A datang ke rumah seorang warga Dusun Jodog sanbil membawa minuman keras (miras) dan minuman kemasan. Di rumah tersebut, keduanya kemudian meracik miras dicampur dengan minuman kemasan itu.

“Jadi Minggu siang D dan A datang ke rumah seorang warga Jodog. D dan A lalu minum miras oplosan yang mereka bawa,” kata seorang warga di sekitar korban pesta minuman keras di Jodog yang enggan disebutkan namanya, Selasa (20/6/2023).

Masih menurut warga tersebut, setelah D dan A pesta miras, kemudian disusul oleh tiga pria dewasa dan satu remaja. Keempat orang tersebut ikut berpesta miras oplosan bersama D dan A. “Setelah meminum miras oplosan tersebut, A dan D mulai mengalami muntah-muntah. Keluarga kedua pelajar itu kemudian membawa mereka ke rumah sakit setelah mengetahui kejadian ini,” ujarnya.

Namun, nyawa D tidak dapat diselamatkan dan menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (18/6/2023) malam di sebuah rumah sakit swasta di Bantul. Sementara itu, A yang turut serta dalam pesta miras oplosan di Dusun Jodog, Kapanewon Pandak, Bantul, itu masih menjalani perawatan hingga kini.

Menurut warga, pesta miras oplosan di rumah warga Dusun Jodog itu bukan kali pertama. Warga kerap mengingatkan agar mereka tidak menggelar pesta miras.

“Dulu itu sudah pernah diingatkan warga, namun ternyata masih terulang. Mungkin karena rumah yang dipakai minum-minuman ini jauh dari warga yang lain sehingga lebih bebas mereka kumpul,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya