Petani di Bantul cemas harga bawang bakal anjlok

BANTUL—Petani bawang merah di Bantul mulai cemas harga jual bawang bakal anjlok saat panen raya Agustus-September mendatang. Pemerintah pun diminta bertindak guna mencegah permainan harga oleh tengkulak.

Ketua Kelompok Tani Dusun Cetan, Srigading, Sanden, Bantul, Sunardi kepada Harian Jogja, Selasa (26/7) mengatakan, bila harga jual bawang di bawah Rp7.000 per kilogram, dipastikan petani bakal rugi. Lantaran harga untuk membeli bibit bawang saja per kilogram mencapai Rp30.000.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Anjloknya harga diperkirakan bakal terjadi pada Agustus-September bertepatan dengan panen raya bawang merah. Menurut dia, harga bawang pernah anjlok hingga Rp3.000 per kilogram tiga tahun lalu.

“Ini yang kami cemaskan (anjloknya harga) saat panen raya. Soalnya tinggal bawang ini tumpuan petani. Kalau di bawah Rp7.000 pasti bakal rugi,” katanya. Menurut Sunardi, sejak tahun lalu hingga awal 2011 petani terus merugi karena tanaman bawang gagal panen. Alhasil tanaman bawang kali inilah yang menjadi harapan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka serta keperluan sehari-hari.

Bila petani bersikeras tak menjual bawang di bawah Rp7.000, dipastikan tengkulak tidak akan membeli. Dikatakannya pula, harga bawang biasanya baru melonjak naik saat Januari-Februari hingga mencapai Rp20.000 per kilo gram.

Sunardi pun berharap pemerintah mulai mengantisipasi anjloknya harga sebelum panen raya. Selama ini menurutnya, pemerintah hanya gencar berpromosi bila harga tengah tinggi agar petani menanam bawang. Tapi saat harga anjlok, pemerintah jutsru diam. Adapun di Dusun Cetan sendiri, luasan tanaman bawang saat ini diperhitungkan mencapai 100 hektare.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)