SOLOPOS.COM - Seorang petani di Pantai Porok memanen melon hasil buddidaya, Senin (30/9/2013).

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Petani di Pantai Porok, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, mulai panen melon yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada, Senin (30/9/2013).

Ketua kelompok tani di Pantai Porok, Warno, menuturkan program ini disambut baik oleh petani. Dibanding tanaman kacang, hasil melon lebih menggiurkan.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Misal satu pohon melon menghasilkan buah melon seberat satu kilogram. Setiap meter ada enam pohon dan harga jual sekilonya Rp5.000. Sudah dapat berapa itu? Belum tentu kalau ditanami kacang bisa dapat hasil sebanyak itu,” papar dia, Senin siang.

Budi Setiyadi Daryono dari Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM menuturkan, budidaya kali ini merupakan budidaya tahun kedua. Ada empat varietas yang dicoba yakni gama melon basket, melody gama 1, melody hama II serta tacapa.

“Hasilnya cukup memuaskan meskipun sempat terserang jamur kresek karena telat  pengobatannya. Melalui kegiatan ini kami ingin membuktikan bahwa daerah pesisir juga sangat cocok untuk membudidayakan melon,” papar dia.

Selain mengembangkan melon di Pantai Porok, UGM juga mulai uji coba menanam gambas.

“Petani harus mandiri. Kalau bisa menanam sendiri kenapa harus beli. Toh tanahnya juga cocok,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya