KULONPROGO—Memasuki masa pancaroba, hasil pertanian wilayah pesisir Kulonprogo diserbu pedagang besar dari Jakarta. Meski demikian,para petani mulai mengurangi luasan lahan sayuran.
Ditemui Rabu (30/1/2013) pagi, Widodo, salah seorang petani Desa Garongan, Panjatan menuturkan sudah dua minggu belakangan produk terong dari wilayah pesisir makin diminati para pedagang besar di Jakarta.
“Setiap hari saya dan petani lainnya mengirim terong ke Jakarta. Satu truk bisa sampai enam ton,” kata dia.
Meningkatnya permintaan tersebut menurut dia membawa keuntungan tersendiri. Pasalnya, saat ini harga terong meningkat sampai Rp2.600 per kilogram untuk terong hijau serta Rp2.300 perkilogram untuk terong ungu.
Menurut dia, musim pancaroba menjadi pemicu meningkatnya permintaan. Pasalnya produk terong dari Sumatera, sulit dikirim ke Jakarta karena factor cuaca. Alhasil para pedagang mencari terong di Kulonprogo karena lebih mudah diakses.
“Selain itu kata para pedagang, terong produksi wilayah pesisir tahan lama bahkan hinggal ima hari dibandingkan terong dari daerah lain. Itu yang menjadi pemicunya. Selama ini hanya dijual di daerah Jogja dan sekitarnya,” tutur Widodo.
Meski jumlah permintaan terong dan berbagai produk sayuran lainnya tengah meningkat, para petani pesisir justru mengurangi luas lahan komoditas tersebut. Pasalnya, mereka akan segera memulai musim tanam cabai yang menjadi komoditas andalan.
Ketua Kelompok Tani Catur MArgomulyo, Panjatan, Burhanudin, membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, karena Maret ini mulai masuk musim tanam cabai, jumlah lahan sayuran akan dikurangi.