Jogja
Rabu, 16 Juli 2014 - 05:40 WIB

Petani Pantai Samas Resah karena Rencana Pembangunan Tambak Udang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan penolakan pembangunan tambak udang (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Petani di pesisir selatan Pantai Samas Kecamatan Sanden Bantul mengklaim, ratusan kepala keluarga (KK) bakal kehilangan pekerjaan bila investor tambak udang jadi beroperasi di wilayah ini. Petani kini resah dengan rencana pembukaan tambak udang seluas 20 hektare tersebut.

Petani sekaligus Kepala Dusun Tegalrejo Srigading, Sanden mengungkapkan, lebih dari 100 kepala keluarga di wilayahnya menggantungkan hidup dari bercocok tanam di sepanjang pesisir selatan.

Advertisement

Aktifitas bercocok tanam itu bakal tergusur dengan rencana masuknya investor asal Semarang yang akan membuka lahan tambak baru di wilayah Desa Srigading.

Saat ini kata dia, proses perizinan tambak tersebut masih berlangsung. Sebelumnya, pihak investor sudah melakukan pengukuran tanah yang bakal dijadikan lahan tambak. “Kabarnya sudah sampai ke gubernur prosesnya tidak tahu diizinkan atau tidak,” tutur Junarto Rabu (14/7/2014).

Warga kini tengah resah menunggu kepastian realisasi tambak udang tersebut. Meski Bupati Bantul sudah menyatakan melarang pembukaan lahan tambak baru, namun warga menurutnya masih dilanda kecemasan.

Advertisement

Selama ini ratusan petani penggarap lahan itu menyewa tanah pertanian dari pemerintah desa setempat seharga Rp20.000 per ru. 1 ru sama dengan 14 meter persegi. Namun, dengan masuknya investor tambak tersebut, tanah pertanian itu akan disewakan ke investor, tidak lagi ke petani.

Kepala Dusun Ngepet Desa Srigading, Sanden Dalijo mengatakan, sikap warga terhadap tambak udang terbelah. “Ada yang mendukung ada yang menolak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif