SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, BANTUL – Meskipun masa tanam masih beberapa bulan lagi, petani bawang merah di Dusun Soge Desa Srigading Kecamatan Sanden mulai menyiapkan benih sejak dini untuk masa tanam kedua diprediksi masih tiga bulan lagi.
Persiapan benih para petani lebih awal ini difokuskan agar memperoleh benih yang baik sehingga dapat mendongkrak tingkat produksi.
Muji, petani wabang merah di Srigading mengatakan, pemilihan benih dilakukan agar mendapatkan benih super. Benih ini didapatkan dari hasil panen lalu.
“Target tanam kami pada masa tanam nanti delapan kuintal,” katanya, Jumat (28/11/2014).
Pemilihan benih bawang merah cenderung lebih rumit. Pasalnya harus dipilih jenis benih yang berukuran besar dan memenuhui standar sehingga diharapkan hasilnya juga akan baik.
Menurut Muji, pemilahan dilakukan untuk memisahkan jenis bawang merah yang membusuk agar tidak menular ke bawang merah yang sehat dan mulai tumbuh tunas baru. “Tunas baru ini muncul lebih awal menandakan jenis benih yang super,” imbuhnya.
Adapun petani bawang merah lain, Suroto mengatakan telah menyiapkan lebih dari 1 ton benih untuk persiapan masa tanam nanti. “Kualitas panen lalu baik. Buktinya disimpan dua bulan masih baik,” ujarnya ditempat terpisah.
Dikatakan Suroto, hasil panen bawang merah lalu cukup memuaskan. Petani rata-rata memperoleh harga jual Rp15.000 per kilogram. Harga ini jauh dari rencana yang semula hanya diprediksi menembus Rp8.000 per kilogram.
Suroto menambahkan kelompok tani bawang merah di Srigading juga melayani membelian benih. Ratai-rata benih asal Srigading ini dijual seharga Rp 20.000 per kilogram.
Ia menambahkan kualitas panen bawang merah tidak hanya ditentukan dari kualitas benih, akan tetapi juga juga erat dipengaruhi perawatan dan ketepatan menentukan masa tanam.