Jogja
Kamis, 31 Oktober 2013 - 15:49 WIB

Petani Watusigar Mengharap Bantuan Sumur Bor

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Dusun Watusigar tengah menanam padi di lahan kering, Kamis (31/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah petani di Dusun Watusigar, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul mengeluh kekurangan air untuk mengairi tanaman. Mereka berharap pemerintah membantu membuatkan sumur bor.

Kepala Dusun Watusigar, Kardiyono mengatakan, di wilayahnya ada 125 Kepala Keluarga (KK) dan sebagian besar adalah petani. “Lahan pertanian di Watusigar ada lebih dari 60 hektare,” kata dia, Kamis (31/10/2013).

Advertisement

Menurut Kardiyono, warga sudah berupaya membuat satu sumur bor dengan swadaya masyarakat pada 2010. Namun sumur satu-satunya itu hanya mampu mencukupi kebutuhan air untuk warga di dua dusun, yaitu Dusun Watusigar dan Dusun Kepek. Saat ini sumur yang dikelola Spamdes dusun Watusigar itu mampu menghasilkan pendapatan Rp2 juta. Namun keuntungan tersebut digunakan untuk perawatan mesin sumur bor.

Warga sempat akan mengalirkan air dari sumur bor yang berjarak sekitar empat kilometer ke ladang dengan sambungan pipa. Hanya  niat tersebut diurungkan karena dikhawatirkan kebutuhan air untuk konsumsi warga akan terganggu.

Wijayanto, salah satu petani setempat menambahkan, untuk mengairi tanaman seluas lebih dari 60 hektare dibutuhkan empat sampai lima sumur bor. Pada dasarnya, kata dia, semua jenis tanaman di Watusigar mampu tumbuh karena kondisi tanah yang gembos, hampir tidak ada bebatuan kars sperti beberapa wilayah di Kecamatan Ngawen. “Tapi kalau kurang air ya hasil panennya kurang bagus juga,” ucap Wijayanto.

Advertisement

Sementara Kepala Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura (TPH) Gunungkisul Supriyadi menyatakan, tidak serta merta membuatkan sumur bor ladang. Perlu ada studi kelayakan wilayah apakah tanah yang diusulkan tersebut layak atau tidak. “Kalau memang layak nanti kita akan carikan anggarannya. Tapi kami perlu melakukan studi kelayakannya dulu nanti,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif