SOLOPOS.COM - Sapi potong ilustrasi (bisnisukm.com)

Sapi potong ilustrasi (bisnisukm.com)

BANTUL—Sejumlah peternak di Bantul mengharapkan bantuan induk sapi untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi yang turun akibat dibukanya impor sapi.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Impor menyebabkan harga sapi turun drastis dan peternak telanjur menjual sapi mereka karena khawatir harga semakin jatuh.

“Jika biasanya pedhet [anak sapi] dijual seharga Rp5 juta per ekor, kemarin turun hingga Rp2,5 juta per ekor,” ujar Ketua Kelompok Ternak Gumarangjaya, Sukardi saat ditemui, Kamis (12/4).

Meski harga sapi sudah berangsur naik, namun para peternak telanjur menjual sapi mereka. Tak hanya anakan, bahkan sapi induk juga sudah terlanjur dijual. “Saya awalnya punya enam ekor, karena takut harga anjlok, empat ekor saya jual,” ujarnya.

Populasi ternak sapi milik anggota Kelompok Ternak Gumarangjaya kini tinggal 30 ekor dari semula 90 ekor. Padahal, dalam setahun setiap sapi hanya bisa melahirkan satu kali. Bahkan, sekitar 10 kandang di desa Kweden kosong, tidak ada ternak.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya