Jogja
Jumat, 19 April 2013 - 15:30 WIB

Peternak Separang Butuh Embung

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Peternak Sapi JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman

Foto Ilustrasi Peternak Sapi
JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman

KULONPROGO—Peternak di wilayah Dusun Separang, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh berharap pembangunan embung di mata air Cikalan Separang. Embung utamanya untuk mendukung peternakan dan manfaat sampingannya bisa untuk kebutuhan air warga.

Advertisement

Ketua Kelompok Tani Manunggal Dusun Separang, Sugiarto, mengungkapkan mata air Cikalan yang berada di lahannya itu masih dikelola untuk lahan sendiri. “Saya bersedia untuk berbagi dengan warga lain guna mendukung usaha peternakan mereka,” ungkapnya, Kamis (18/4).

Di lokasi tersebut, Sugiarto yang juga Sekretaris Desa Pagerharjo, membangun sebuah kolam kecil untuk menampung air. Dari kolam, air dialirkan ke kebunnya di sekitar mata air menggunakan selokan serta slang-slang kecil. Mata air tersebut tidak pernah berhenti mengucur meskipun musim kemarau.

Menurut dia, mata air berpotensi mengairi lahan seluas 12 hektare, namun perlu tempat menampung air yang besar berupa embung. Sugiarto bersedia lahannya diguanakan membangun embung berukuran panjang 12 meter, lebar delapan meter dan kedalaman dua meter.

Advertisement

Berdasar perhitungannya, biaya membangun embung mencapai Rp73 juta. “Meskipun anggota kelompok sejumlah 56 orang membayar iuran, tetap tidak mampu mengumpulkan sejumlah itu, karena nantinya anggota masih harus memasang instalasi menuju lahan masing-masing. Kami berharap bantuan pembangunan dari pemeirntah,” jelasnya.

Jika ada embung, maka tanaman hijauan makanan ternak (HMT) yng ada di lahan kawasan tersebut akan tumbuh subur dan mendukung usaha peternakan. Selama ini, tanaman hanya mengandalkan air hujan. Ada 130 ekor ternak yang mengandalkan pakan dari lahan tersebut, meliputi kambing peranakan ettawa 99 ekor, kambing lokal (13 ekor) dan domba (11 ekor).

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Samigaluh, Murni mengungkapkan embung tersebut utamanya untuk irigasi lahan HMT namun nantinya pemanfaatan bisa berkembang untuk minum ternak, perikanan bahkan air baku untuk warga.

Advertisement

“Irigasi juga tidak hanya untuk HMT, karena ada berbagai tanaman lain di kebun warga seperti cengkih, kakao, empon-empon dan tanaman keras,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif