Jogja
Minggu, 20 Desember 2015 - 02:20 WIB

PETERNAKAAN BANTUL : Kebutuhan Daging Sapi Terus Naik, Berapa Populasi di Bantul?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar sapi (JIBI/Solopos/Dok.)

Peternakan Bantul memerlukan validasi populasi sapi.

Harianjogja.com, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan validasi populasi ternak sapi di wilayah setempat guna memastikan ketersediaan stok komoditas pangan masyarakat tersebut.

Advertisement

“Kebutuhan daging meningkat terus, sementara pasokannya kurang, sehingga perlu dilakukan validasi populasi ternak untuk data ternak,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Tri Saktiyana seperti dikutip dari Antara, Sabtu (19/12/2015).

Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, populasi sapi di daerah ini sekitar 52.000 ekor, angka tersebut perlu dipastikan kembali apakah jumlah itu sapi siap potong atau masih estimasi.

Ia mengatakan, secara estimasi populasi sapi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sekunder itu bagi masyarakat Bantul, jika memang semua sapi tersebut tersedia dan siap untuk dipotong kemudian dikonsumsi.

Advertisement

“Nah makanya itu yang saya katakan perlu ada validasi, yang sekitar 52.000 ekor lebih itu benar apa tidak, perlu ada pendataan lagi, jangan sampai hanya datanya saja yang kelihatannya cukup, akan tetapi nyatanya stok tidak ada,” katanya.

Tri Saktiyana juga mengatakan, upaya tersebut tidak hanya untuk kabupaten Bantul saja, melainkan secara nasional, mengingat penanganan masalah pangan dimulai dari bagaimana produksinya sampai distribusinya.

Selain validasi, kata dia, perlu ada kepastian bahwa stok sapi di tingkat peternak itu bisa diperjualbelikan atau tidak, karena menurutnya terkadang di tingkat peternak, sapi-sapi tersebut tidak dijual, karena untuk peliharaan saja.

Advertisement

“Jumlahnya mungkin benar, tetapi di tingkat rumah tangga peternak itu (sapi) tidak dijual, sehingga kalau dijual hargany jauh di atas standar, sehingga akan menaikkan harga dagingnya nanti,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi Desa Segoroyoso Bantul, Ilham Jayadi mengatakan data populasi sapi yang dimiliki Kabupaten Bantul yang sekitar 52.000 ekor seringkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Kondisi itu menurutnya disebabkan sebagian besar peternak sapi masih berpikiran tradisional dimana pemeliharaan sapi tidak untuk industri namun hanya hobi dan simpanan, padahal kebutuhan daging sapi masyarakat makin meningkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif