Jogja
Rabu, 6 September 2017 - 12:55 WIB

PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Potensi Serangan Anjing Hutan Masih Mengintai, Warga Pesisir Diminta Tetap Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi domba digembalakan di perkarangan (Dok/JIBI/Solopos)

Peternakan Gunungkidul, sementara serangan anjing hutan dapat teratasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Serangan anjing hutan di Desa Purwodadi, Kecamatan Girisubo mulai berkurang. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada karena potensi serangan masih sangat mungkin terjadi.

Advertisement

Baca Juga : PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Serangan Anjing Hutan di Purwodadi Mulai Mereda

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi Suyanto menyampaikan serangan anjing hutan di wilayah Purwodadi sudah sering terjadi karena peristiwanya hampir terjadi di setiap tahun. Biasanya, sambung Yanto, potensi serangan terjadi saat musim kemarau.

“Serangan tidak ada yang tahu karena terjadi di malam hari. Adapun serangan memilki ciri yang hampir sama karena ada luka gigit di bagian leher atau perut pada korban kambing yang mati,” katanya.

Advertisement

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi mengatakan, pihaknya belum lagi menerima laporan tentang serangan anjing hutan. Untuk sementara, data serangan baru terjadi di wilayah Tanjungsari dan Tepus.

“Belum ada tambahan sehingga datanya masih sama,” kata Suseno.

Meski demikian, Suseno meminta kepada masyarakat, khususnya di wilayah pesisir tetap waspada karena potensi seragan tetap mengintai. Menurut dia, serangan anjing hutan sering terjadi di sejumlah kecamatan mulai dari Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Girisubo dan Rongkop.

Advertisement

“Hampir setiap tahun ada serangan dan ini terjadi saat musim kemarau. Jadi warga harus tetap waspada,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif