SOLOPOS.COM - Salah seorang petani di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu sedang membajak ladang dengan menggunakan sapi. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Peternakan Gunungkidul mendapat perhatian menyusul ditemukannya kasus dugaan antraks di Kulonprogo

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul meminta masyarakat untuk mewaspadai hewan ternak yang mati secara misterius. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit antrax, seperti yang terjadi di Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi mengatakan, penyebaran antrax harus benar-benar diwaspadai. Pasalnya penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kambing ini bisa menular ke manusia.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat terus waspada, meksi di wilayah Gunungkidul belum pernah terjadi kasus tersebut.

“Harus terus waspada, apalagi di Kulonprogo sudah ada indikasi penyebaran penyakit itu,” kata Seno kepada wartawan, Rabu (18/1/2017).

Dia menjelaskan, untuk pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan di sekitar kandang. Selain itu, Seno juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan kejadian hewan mati secara misterius. Ini lantaran, peristiwa tersebut bisa menjadi satu indikasi serangan penyakit pada hewan.

“Harus diteliti terlebih dahulu guna memastikan penyebab kematian. Selain itu, kami juga tidak menyarankan mengkonsumsi hewan yang mati mendadak dan lebih baik dikuburkan saja demi keselamatan,” ujarnya.

Menurut dia, larangan untuk konsumsi hewan yang mati mendadak tidak lepas dari bahaya penyakit yang ditimbulkan. Terlebih lagi, kata Seno, proses penyembelihan sebelum dikonsumsi tidak menjamin bebas dari penyakit. Pasalnya pemotongan yang dilakukan malah bisa menjadi media penyebaran penyakit, khususnya antrax.

“Bakteri yang ada dalam darah hewan akan keluar saat disembelih dan bisa menyebar melalui tanah atau pun udara. Jadi kami sarankan, jika ada hewan yang mati lebih baik dikubur saja,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya