Jogja
Kamis, 17 Juli 2014 - 07:21 WIB

Petugas di Bantul Temukan Makanan sudah Dimakan Tikus Masih Dijual

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilusatrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL– Ratusan makanan dan minuman tidak layak konsumsi masih ditemukan di Bantul kendati pemerintah dari berbagai instansi telah berkali-kali melakukan razia selama bulan Ramadhan ini.

Razia pangan jelang Lebaran yang lebih masif kembali digelar lagi sepanjang Senin (14/7/2014) hingga Rabu (16/7/2014). Kali ini razia dilakukan aparat gabungan antara lain Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul.

Advertisement

Hasilnya, selain minuman yang sudah terdapat hewan ulat, petugas juga menemukan makanan yang sudah dimakan tikus namun masih dijual. Petugas meminta kepada penjual agar memusnahkan pangan yang tidak layak konsumsi tersebut.

Tidak hanya itu, beberapa makanan diketahui tidak mencantumkan keterangan batas kedaluarsa serta tidak memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

“Terpaksa kami lakukan pembinaan kalau tidak memiliki izin PIRT itu,” lanjut Staf Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Bantul yang mengikuti razia gabungan, Sukartini, Rabu (16/7/2014).

Advertisement

Pembinaan juga dilakukan dengan mengingatkan penjual untuk tidak menjual pangan tidak layak konsumsi. Bila tidak, penjual dapat dijerat UU Perlindungan Konsumen dengan ganjaran sanksi pidana.

“Kalau masih ngeyel tetap tidak berubah, ada UU Perlindungan Konsumen yang mengancam,” tegas Ninik.

Sejauh ini kata dia, kesadaran penjual untuk mengedarkan pangan layak konsumsi masih rendah. Sebab, banyak makanan kedaluarsa yang tidak dicek kondisinya sehingga masih tetap diedarkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif