SOLOPOS.COM - Pemain OCM (hitam) mencoba melakukan takle pada pemain AMS SLeman dalam KU-10 Piala Ismangoen, Minggu (20/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Harianjogja.com, JOGJA–Sekolah Sepakbola (SSB) Indonesia Muda (IM) Purwokerto berhasil keluar sebagai tim terbaik di kelompok Umur (KU) 12 Festival Sepak Bola Anak Piala Ismangoen 2013. Sementara di KU-10, OCM Sleman menjadi jawaranya.

Menghadapai AMS Sleman di Stadion Kridosono, Minggu (20/10/2013), Indonesia Muda tampil nyaris tanpa hambatan. Tanpa ampun mereka langsung menggempur sejak peluit babak pertama berbunyi. Tak perlu waktu lama, IM memimpin melalui gol yang dicetak penyerang IM, Hildan.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Keunggulan IM bertambah setelah Danang lolos dari penjagaan pemain belakang dan sukses menceploskan bola ke gawang AMS. Babak kedua, keunggulan postur tubuh pemain IM kembali memberi keuntungan dan menambah satu gol lagi dari kaki Danang. Skor akhir 3-0.

Peringkat ketiga KU-12 jatuh ke tangan Matra Sleman. Bertanding selama 2×10 menit Matra menang setelah sukses menundukkan Handayani Gunungkidul 1-0 melalui eksekusi penalti yang dihadiahkan wasit di babak kedua.

Pelatih IM, Tri Haryanto mengaku senang dengan prestasi anak didiknya. apalagi mereka hanya memiliki waktu kurang dari sebulan untuk melakukan persiapan. “Untungnya anak-anak sudah biasa bertanding sehingga tak terlalu banyak kendala persiapan,” kata dia.

Sementara itu di KU-10, AMS kembali gagal membawa pulang Piala Ismangoen setelah takluk atas SSB OCM Sleman. OCM unggul setelah dua pemainnya, Gibran dan Efran membobol gawang AMS. Kemenangan ini membawa OCM sebagai juara Piala Ismangoen KU-10.

Sedangkan tuan rumah Gama harus puas di peringkat ketiga setelah sebelumnya kalah 1-0 dari OCM Sleman. Di babak perebutan 3-4 KU-10 tahun mereka menundukkan Astam 1-0.

Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) PSSI DIY, Hadianto Ismangoen mengatakan, pihaknya bertekad akan membuat Festival Sepak Bola Anak ini menjadi agenda rutin tahunan. Menurut dia, hal ini adalah upaya meningkatkan pembinaan sepak bola usia dini. Dengan begitu Indonesia memiliki calon pesepakbola masa depan yang berkualitas.

“Saya yakin dari turnamen ini akan ada pesepakbola kaliber nasional. Mereka adalah masa depan sepak bola kita sehingga harus lebih banyak perhatian dengan menambah kompetisi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya