SOLOPOS.COM - Lambang PDI Perjuangan (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPRD) Kabupaten Gunungkidul, diprediksi akan kalah dari koalisi merah putih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015.
Ketua DPC PDIP Gunung Kidul Budi Utama di Gunungkidul, Jumat (26/9/2014) mengaku harus kembali menghitung ulang peta politik apabila mengusung Bupati.
“Meski Partai Demokrat bergabung dalam koalisinya tidak akan mampu menggungguli koalisi merah putih (KMP) di parlemen. Meskipun Demokrat bergabung, jumlah kursi kami masih kalah dengan KMP,” kata Budi.
Berdasarkan data perolehan kursi anggota DPRD Gunungkidul periode 2014-2019, PDIP meraih sebanyak 11 kursi, kemudian Nasdem dua kursi, PKB tiga kursi dan Hanura satu kursi. Apabila ditotal hanya memeroleh sebanyak 17 kursi.
Kalaupun Partai Demokrat ikut masuk hanya menyokong tambahan lima kursi menjadi 21 kursi. Artinya tetap kalah suara dengan KMP terdiri dari PKS memperoleh lima kursi, Golkar enam kursi, Gerindra enam kursi dan PAN tujuh kursi, totalnya menjadi 24 kursi.
Ketua DPD PAN Gunungkidul Dody Wijaya meminta agar masyarakat dan elite perpol mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh DPR.
“Ya sudah diputuskan harus diikuti, apabila tidak terima bisa menggugat ke MK,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Gunung Kidul (UGK) Agustinus Pat Madyana mengatakan keputusan pemilihan melalui DPRD membuat calon independen praktis pintunya tertutup untuk maju sebagai bupati.
“Meski masih mungkin tetapi mereka akan kesulitan untuk mencari kendaraan politik karena datang dari kalangan independen,? katanya.
Ia menilai kalangan elite parpol akan mudah memenangkan pemilihan seperti Immawan Wahyudi sebagai ketua DPW PAN bakal memiliki peluang besar.
“Tidak mengecilkan calon lain tetapi dari koalisi merah putih memiliki peluag besar memenangkan pilkada,” kata Agustinus.