Jogja
Selasa, 25 Agustus 2015 - 00:20 WIB

PILKADA BANTUL : 150.000 Pemilih Adalah Lansia

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pilkada (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Pilkada Bantul akan diikuti 150.000 pemilih lansia

Harianjogja.com, BANTUL- Jumlah pemilih lanjut usia (lansia) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 di Kabupaten Bantul diprediksi mencapai 150.000 jiwa. Angka itu dinilai signifikan karena mendominasi persentase data pemilih hingga 21%.

Advertisement

Angka 150.000 jiwa itu muncul saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul menggelar sosialisasi Pilkada ke komunitas lansia Bantul pekan lalu. Pemilih dikategorikan lansia bila telah  berusia 55 tahun.

Komisioner KPU Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Titik Istiyawatun Khasanah mengatakan, angka tersebut cukup signifikan untuk diperebutkan pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Jumlah pemilih lansia bahkan mengalahkan pemilih pemula sebesar 56.000 jiwa dari total 700.000 lebih pemilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu. “Data 150.000 itu menurut data yang dihimpun teman-teman lansia di Bantul,” papar Titik Istiawatun Khasanah, akhir pekan lalu.

Advertisement

Kendati demikian lanjut Titik, besarnya angka pemilih lansia belum diikuti dengan layanan yang memadai untuk mereka saat Pilkada. Pengalaman pada Pemilu sebelumnya, banyak lansia tidak dapat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos karena terkendala usia atau karena sakit. “Masalah akses ke TPS kemarin menjadi salah satu keluhan mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, belum ada Peraturan KPU RI yang mengamanahkan adanya TPS mobile yang dapat menyambangi para lansia yang kesulitan menuju tempat pemilihan lantaran sudah renta.

Selain, bertemu komunitas lansia untuk sosialisasi Pilkada, KPU Bantul juga menyosialisasikan hajatan politik itu ke kalangan pemilih difabel di Bantul. Sementara sosialisasi ke masyarakat umum digelar antara lain melalui mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bantul.

Advertisement

Ketua KPU Bantul Muhamad Johan Komara menyatakan, lembaganya saat ini tengah memutakhirkan data pemilih di lapangan. “PPDP [Petugas Pemutakhiran Data Pemilih] tengah mencocokan dan meneliti data. Yaitu mencoret data yang tidak memenuhi syarat dan memasukan data yang memenuhi syarat tapi belum terdata sebagai pemilih,” jelas Johan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif