PILKADA BANTUL : PDIP Mulai Jaring Pengajuan Nama, Siapa saja yang Muncul?

Harianjogja.com, BANTUL– Dukungan terhadap Bupati Bantul Sri Surya Widati untuk maju kembali sebagai kepala daerah periode 2015-2020 terus mengalir. Sri Surya Widati alias calon incumbent mendominasi daftar calon kepala daerah yang diajukan melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP.

DPC PDIP Bantul sejak 1 Oktober lalu membuka pendaftaran calon kepala daerah periode 2015-2020 untuk diajukan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Mei 2015 mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penjaringan calon itu sejatinya berakhir pada Rabu (15/10/2014) dan dapat diperpanjang hingga 31 Oktober mendatang. Hingga Rabu (15/10/2014) Pukul 15.00 WIB, ada sebanyak 81 kalangan yang mendaftarkan dan mendukung Ida sapaan Sri Surya Widati untuk maju kembali sebagai kepala daerah.

Dukungan disampaikan perorangan maupun kelompok masyarakat seperti asosiasi petani, pedagang pasar, peternak ikan, nelayan dan masih banyak lagi. “Sementara masih didominasi nama Sri Surya Widati,” terang Aryanto, pengurus DPC PDIP yang menerima pendaftaran Rabu (15/10/2014).

Selain nama Ida, muncul pula nama-nama seperti AKBP Suharsono, Sudin dan Joko Purnomo. Nama Suharsono diantaranya diusulkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Pandak. “PAC Pandak mengusulkan nama Sri Surya Widati dan Suharsono untuk maju,” jelasnya lagi.

Sementara nama Joko Purnomo dua kali muncul dalam daftar dukungan yaitu sebagai Wakil Bupati. Ada pula nama Sudin yang muncul satu kali, ia didaftarkan sebagai calon bupati.

Sementara, untuk pendafatan resmi pengurus ranting kecamatan hingga Rabu sore baru dua PAC yang masuk yaitu PAC Kecamatan Pandak dan Srandakan. Pengurus ranting partai Kecamatan Srandakan sendiri mengusulkan Sri Surya Widati.

Sebelumnya, beredar kabar di media BlackBerry Messenger mengenai daftar nama calon kepala daerah yang diusulkan 11 PAC di Kabupaten Bantul. Nama Suharsono disebut mendominasi nama calon yang diusulkan PAC. Namun hal itu dibantah Marjono, pengurus DPC PDIP yang turut menangani pendaftaran.

Menurutnya, sikap pengurus ranting partai dianggap resmi bila telah menyampaikan surat dukungan dan pendaftaran ke Kantor DPC. Surat dukungan resmi itu ditandatangani mayoritas pengurus ranting serta berstempel.

“Yang resmi itu beurpa surat tertulis yang masuk ke sini. Kalau kabar di luar yang beredar itu tidak resmi. Sementara yang masuk secara resmi baru pengurus partai di Kecamatan Pandak dan Srandakan,” jelasnya.