SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengutan suara pemilihan umum (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Pilkada Gunungkidul akan diikuti 317.100 perempuan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Suara pemilih dalam Pilkada 2015 Kabupaten Gunungkidul yang berasal dari kalangan perempuan jadi rebutan, di kalangan Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup).

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada  Gunungkidul 2015 yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 617.599 pemilih. Dari jumlah tersebut, 317.100 pemilih di antaranya merupakan kaum perempuan. Masing-masing paslon memiliki cara tersendiri untuk meraih simpati pemilih perempuan.

Misalnya seperti dikemukakan cabup nomor urut 1, Badingah pada Jumat (6/11/2015). Kaum perempuan menjadi salah satu basis dukungan kemenangan di kubunya.

Tim pemenangan menyasar komunitas-komunitas kaum perempuan mulai dari PKK, kelompok arisan hingga kelompok pengajian. Meski sosialisasi hanya dilakukan dalam lingkup yang kecil, Badingah yakin hal itu malah akan lebih efektif untuk meraih dukungan dari masyarakat.

“Kaum perempuan merupakan salah satu basis dukungan kita. Makanya saya turun langsung untuk melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok perempuan hingga ke tingkat desa,” tutur Cabup yang berpasangan dengan Immawan Wahyudi dalam kancah Pilkada 2015 ini.

Menurut Badingah, keberadaan perempuan dalam pembangunan memiliki peran yang cukup vital. Untuk itu pihaknya akan berusaha mendorong kaum perempuan lebih banyak terlibat dalam pembangunan.

Paslon nomor urut 2, Benyamin Sudarmadi dan Mustangid, juga memiliki pandangan serupa. Maka, untuk meraih dukungan dari kaum perempuan, pihaknya mengandalkan peran dari para relawan untuk menyampaikan visi dan misi kepada para perempuan.

Diungkapkan Timses Benmus, Adam Kristanto, relawan Benmus ada 6.000 lebih, dengan separuh di antaranya merupakan kaum perempuan. Pihaknya maksimalkan peran para relawan perempuan untuk melakukan sosialisasi.

Ia menyebut tidak ada strategi khusus untuk menggaet suara para perempuan, hanya saja, pendekatan yang dilakukan melalui sejumlah agenda pemberdayaan masyarakat yang dekat dengan perempuan, kaitannya dengan ekonomi, keluarga, kesehatan.

Sedangkan Bappilu PDI P Kabupaten Gunungkidul yang menjadi basis timses Paslon nomor urut 3 Djangkung Sudjarwadi dan Endah Subekti Kuntariningsih, yaitu Philipus Suparno menyebut pihaknya menyasar kaum perempuan melalui pendekatan kepada ibu PKK dan pengajian. Paslon memberi pemahaman kepada kaum perempuan kalau pembangunan di Gunungkidul juga memberikan andil yang cukup besar.

“Kita lakukan sosialisasi berbasis dusun,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Cawabup nomor urut 4, Wahyu Purwanto. Menurutnya, selama ini dalam melakukan sosialisasi,pihaknya sudah menyasar kaum perempuan.

“Kita sudah sosialisasi langsung, melalui ibu PKK dengan menjalankan program berbasis wirausaha, kita juga menarik dukungan lewat ibu pengajian, mereka kan berasal dari beragam profesi, kita minta mereka memberi dukungan untuk kita, terakhir dari ibu-ibu kalangan nelayan,” tuturnya.

Sementara itu dari sisi penyelenggara, komisioner  Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Humas KPU Kabupaten Gunungkidul, Yudha Ayu Mindarsih mengatakan kaum perempuan juga menjadi salah satu sasaran untuk sosialisasi Pilkada 2015. Karena mereka juga merupakan anggota masyarakat yang memiliki hak pilih dan jumlahnya cukup banyak.

“Saat ini kita tengah mempersiapkan jadwal sosialisasi kepada ormas perempuan. November ini kita maksimalkan untuk menyelesaikan seluruh agenda sosialisasi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya