Jogja
Selasa, 29 September 2015 - 13:46 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Banyak Alat Peraga Dipasang Melanggar karena Simpatisan Terlalu Semangat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas menurunkan spanduk bergambar salah satu calon bupati peserta Pilkada, Jumat (25/9/2015) di wilayah Kecamatan Pandak. (HarianJogja/Bhekti Suryani)

Pilkada Gunungkidul sudah ada aturan, namun masih banyak alat peraga dipasang melanggar

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ketua Tim Sukses Pasangan Subardi TS-Wahyu Purwanto, Imam Taufik menilai banyaknya pelanggaran dalam kampanye lebih karena semangat dari para relawan untuk memperkenalkan pasangan yang diusung.

Advertisement

Oleh karenanya saat pemasangan bahan kampanye, para relawan kurang memerhatikan tentang batasan pemasangan alat peraga dan bahan kampanye yang tertuang dalam Peraturan Bupati No 40/2015.

“Kami sudah menyosialisasikan tentang mana saja tempat-tempat yang boleh dipasangi gambar, tapi mungkin saking semangatnya dan banyaknya relawan, membuat imbauan itu kurang diperhatikan saat pemasangan gambar,” kata Imam saat ditemui di ruang fraksi PKS, Senin (28/9/2015).

Advertisement

“Kami sudah menyosialisasikan tentang mana saja tempat-tempat yang boleh dipasangi gambar, tapi mungkin saking semangatnya dan banyaknya relawan, membuat imbauan itu kurang diperhatikan saat pemasangan gambar,” kata Imam saat ditemui di ruang fraksi PKS, Senin (28/9/2015).

Dia pun berpendapat, banyaknya pelanggaran juga dipicu adanya persaingan yang menjurus perang gambar antar pasangan calon. Tidak dipungkirinya, guna memperlihatkan pasangan calon yang diusung, para relawan berusaha menyaingi gambar yang dipasang oleh relawan dari calon lain.

“Kami tidak memungkirinya, dan itu banyak terlihat dimana gambar-gambar yang terpasang berdampingan dengan calon yang lain,” ungkap Ketua Fraksi PKS itu.

Advertisement

“Kami sulit untuk mengawasi seluruh relawan yang dimiliki. Jadi, kalau hanya pelanggaran pemasangan gambar masih wajar, karena seluruh pasangan juga melakukan hal yang sama,” ungkap Arif.

Tak jauh beda juga diungkapkan tim pemenangan Benyamin Sudarmadi-Mustangid, Adam Kristanto. Menurut dia, pelanggaran yang terjadi lebih dikarenakan saking semangatnya relawan dalam menyosialiasikan pasangan yang diusung, sehingga dalam pemasangan gambar sedikit keluar dari aturan yang berlaku.

“Apapun bentuknya itu, kami juga akan terus mengintruksikan sesuai aturan main yang dibuat KPU. Jadi, kami sebisa mungkin akan menaati aturan yang berlaku,” tutur Adam.

Advertisement

Sementara itu, calon bupati Djangkung Sujarwadi tidak menampik jika ada relawannya yang melakukan pelanggaran dalam pemasangan bahan kampanye. Hanya saja, ia menegaskan pelanggaran yang terjadi karena gambar-gambar yang dipasang sejak KPU belum menetapkan calon kepala daerah.

“Itu kebanyakan gambar lama, dan belum ada nomor urutnya. Setelah panwaslu merilis jumlah pelanggaran, kami langsung berkoordinasi dengan mereka. kami juga menginstruksikan kepada relawan untuk mencopoti gambar-gambar itu dan memasang sesuai aturan yang berlaku,” ujar Djangkung.

Dia juga menegaskan, akan mengikuti aturan main yang dibuat KPU. Adapun untuk pemasangan gambar-gambar akan difokuskan di rumah-rumah para pendukung dan tidak akan mengotori lingkungan sekitar. “Kami akan terus instruksikan ke akar rumput dengan harapan pelanggaran tersebut bisa dikurangi. Jika pun ada, kami juga siap mencopoti sendiri tanpa harus melibatkan Satpol PP,” tegas Djangkung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif