SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Pilkada Gunungkidul mencapai angka golput hampir 30%, Panwaslu menduga warga sudah jenuh dengan Pilkada yang monoton

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Angka partisipasi pemilih yang hanya mencapai 70% dalam Pilkada Gunungkidul 9 Desember lalu, muncul dalam hasil pantauan Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Gunungkidul, Ton Martono.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Menurut Ton, partisipasi warga yang rendah dalam Pilkada 2015 karena Pemilu sudah terlalu sering dilaksanakan, dan konsepnya monoton. Maka sebagian masyarakat telah mengalami kejenuhan, sehingga menjadikan nurani warga menjadi sangat pragmatis.

“Kondisi itu, membuat sebagian pemilih bersifat apatis. Tapi ini sudah dianggap bagus, daripada terjadi Kepala Daerah yang dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,” jelasnya.

Sementara Pemerhati Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Lukas Ispandriarno justru memperkirakan sistem pemilihan yang baru memberikan pengaruh menyebabkan angka partisipasi warga dalam Pilkada 2015 menurun.

“Misalnya saja kampanye difasilitasi KPU, sehingga kelihatan sepi, situasi ini bukan hanya di Gunungkidul saja, tapi di Bantul, Sleman. Selain itu bisa jadi juga sebuah kejenuhan, karena ada empat peserta, jadi warga bingung memilih yang mana,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya