Jogja
Senin, 7 Desember 2015 - 15:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Jelang Pemungutan Suara, Waspadai Politik Uang dan Massa Luar Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Pilkada Gunungkidul akan masuk pemungutan suara, Panwaslu mewaspadai poiltik uang dan masuknya massa luar daerah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Gunungkidul mulai memiliki pemetaan wilayah rawan pada pemungutan suara dalam Pilkada 2015.

Advertisement

Seperti diungkapkan oleh Anggota Panwaslu Kabupaten Gunungkidul, Ton Martono pada Minggu (6/12/2015). Ia menerangkan, beberapa titik rawan pada pemungutan suara Pilkada 2015 tercatat ada di beberapa desa.

Antisipasi yang dilakukan bukan hanya antisipasi terjadinya transaksi politik uang, melainkan juga antisipasi dan ‘screening’ masuknya massa dari luar Gunungkidul yang bisa memengaruhi suasana kondusif di Gunungkidul.

Untuk itu, Panwaslu bekerjasama dengan Kepolisian, Satpol PP, Komisi Pemilihan Umum, Kesbanglinmas hingga Kodim untuk mengantisipasi mobilisasi massa dari luar Gunungkidul.

Advertisement

Sementara itu isu SARA, dinilai menjadi sumbu pendek konflik yang mudah meletus di masa Pilkada 2015, mengatasi hal ini, Panwaslu menyerahkannya kepada pihak Kepolisian.

Secara terpisah Pasi Ops Komando Distrik Militer (Kodim) 0730 Gunungkidul Kapten Infanteri Agus Rachmad Widodo, menyebutkan, kerawanan sesungguhnya sudah ada sejak masa kampanye, distribusi logistik Pilkada, pemungutan suara hingga rekapitulasi suara.

Meski demikian pihaknya mencatat beberapa titik rawan konflik pada masa Pilkada 2015, khususnya ketika memasuki masa pemungutan suara antara lain: Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin.

Advertisement

Kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ini misalnya seperti daftar nama pemilih tidak sesuai dengan yang ada dalam undangan C6, Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda masih ditemukan. Di samping itu kerawanan ada pada persoalan kurangnya surat suara dan surat suara yang rusak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif