Jogja
Selasa, 29 September 2015 - 18:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Kampanye Adem Ayem Tanpa Knalpot Blombongan, Bagaimana Tanggapan Warga?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Baliho kampanye Pilkada Gunungkidul. (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Pilkada Gunugkidul udah masuk tahap kampanye tetapi masih adem ayem tanpa konvoi knalpot blombongan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Masyarakat berharap agar KPU terus melakukan sosialisasi tentang tahapan penyelenggaraan pilkada. Untuk saat ini, sosialiasi sudah mulai dilakukan hanya saja butuh pendalaman sehingga bisa menggerakan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember nanti.

Advertisement

Salah seorang warga Desa Kepek, Wonosari, Ervan Bambang Dermanto mengakui gaung pilkada saat ini masih kurang. Kendati demikian, ia menilai sosialiasi sudah dalam jalur yang tepat, namun masih butuh pendalaman lagi.

“Sudah baik, tapi masih butuh digencarkan lagi. Utamanya mengenai calon lengkap dengan visi misi yang dimiliki,” kata Ervan kepada Harian Jogja, Senin (28/9/2015).

Menurut dia, pelaksanaan pilkada saat ini berbeda denga pemilihan di tahun lalu. Saat itu, baik khususnya pemilihan didominasi dengan model kampanye yang mengerahkan massa yang banyak, tapi untuk saat ini, kampanye lebih banyak dilakukan dengan dialog dan tatap muka.

Advertisement

“Saat ini belum terlihat hiruk pikuk kendaraan lengkap dengan suara knalpot dalam berkampanye. Memang agak janggal, tapi kondisi ini lebih menenteramkan,” aku dia.

Sementara itu, Maharsi Krisna Sanjaya, warga Dusun Ringinsari, Wonosari Kecamatan Wonosari mengaku sudah mengetahui siapa saja yang akan bertarung untuk menjadi pemimpin di Gunungkidul untuk lima tahun ke depan. Hanya saja, ia belum tahu mengenai visi misi yang dimiliki keempat pasangan itu.

“Kalau calonnya sudah tahu dari gambar-gambar atau spanduk yang dipasang. Tapi untuk, bisa menentukan pilihan belum bisa, karena saya masih belum paham terkait dengan visi misi pasangan,” ujar Krisna.

Advertisement

Dia pun berharap, agar KPU selaku penyelenggara terus bisa melakukan sosialisasi. Menurutnya, ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang seluk beluk pilkada lengkap dengan calon maupun visi misi yang dimiliki masing-masing pasangan.

“Saya kira, masyarakat di luar sana masih banyak yang belum tahu. Jadi sosialisasi harus terus dilakukan agar masyarakat lebih mantap dalam menentukan pilihan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif