SOLOPOS.COM - Sejumlah personel Kodim 0730/Gunungkidul, di sela Apel Luar Biasa dan Cek Ketahanan Fisik Jelang Pengamanan Pilkada 2015, Jumat (30/10/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Pilkada Gunungkidul untuk potensi konflik diminimalkan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Komando Distrik Militer (Kodim) 0730/Gunungkidul mewaspadai kemungkinan terjadinya konflik pada pelaksanaan Pilkada 2015, di wilayah perbatasan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dikemukakan oleh Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Infanteri Priyanto di sela Apel Luar Biasa Bagi Komando Rayon Militer (Koramil) se-Gunungkidul, Jumat (30/10/2015). Dalam apel yang dihadiri oleh satuan jajaran Koramil dari 13 kecamatan itu, ia menerangkan bahwa sejumlah wilayah Gunungkidul berbatasan dengan kabupaten seperti Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri, juga Bantul dan Sleman. Sedikit percikan, bisa menjadi persoalan besar yang memicu konflik, dan tidak menutup kemungkinan melibatkan pihak-pihak dari luar Gunungkidul tadi.

Di samping itu, masing-masing pasangan calon memiliki pendukung fanatik. Terakhir, wilayah yang perlu diwaspadai rawan konflik yakni daerah-daerah yang memiliki jumlah pemilih cukup banyak. Ketiga hal itu, dinilai Letkol Inf Priyanto menjadi perhatian agar semua personel harus menyiapkan mental dan fisik menghadapi semua tantangan ke depan.

“Kami meminta agar para prajurit di jajaran Kodim dan para Babinsa bisa membaca setiap perkembangan situasi dan kondisi yang ada di wilayahnya, dalam menciptakan keamanan ketertiban wilayahnya,” terangnya di hadapan sekitar 200 personel.

Bukan hanya mampu membaca situasi, satuan Kodim dan Babinsa dituntut mampu temu cepat dan lapor cepat pada pimpinan, setiap ada perkembangan dalam pelaksanaan Pilkada 2015, agar dapat mengambil langkah dengan segera.

Pada pelaksanaan Pilkada 2015, terutama pemungutan suara, di tiap desa disiagakan seorang Babinsa. Sementara untuk daerah yang ditetapkan sebagai daerah rawan, anggota siaga Kodim juga akan dikerahkan.

Dalam rangkaian apel, sambungnya, diserahkan pula 150 unit senjata laras panjang yang sebelumnya berada di gudang Makodim, untuk dibawa oleh perseorangan. Secara umum ia mengatakan, persiapan pengamanan Pilkada sudah 80 %.

Disinggung mengenai netralitas, pihaknya dengan tegas menyatakan TNI maupun PNS Kodim harus netral dalam Pilkada 2015 dan tidak boleh menjadi simpatisan atau kades pasangan calon yang maju dalam Pilkada. Meski demikian, ia mempersilakan kepada PNS Kodim untuk tetap menggunakan hak pilih mereka.

“Kalau terbukti ada prajurit yang tidak netral, maka akan diproses lebih lanjut. Sementara untuk purnawirawan, tidak menjadi persoalan,” urainya.

Apel luar biasa, bukan hanya berisi pengarahan. Melainkan cek fisik, ketahanan dan kesiapan anggota. Dengan lari mengelilingi Kota Wonosari dengan rute sepanjang 10 Kilometer, dilanjutkan senam.

Ditemui di kesempatan lain, Kapolres Gunungkidul AKBP Hariyanto menyatakan semua wilayah di Gunungkidul rawan permasalahan saat Pilkada.

Ia juga menilai, sejumlah permasalahan yang muncul pada ajang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 24 Oktober 2015 lalu menjadi ‘pemanasan’ bagi satuan Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul dalam mempersiapkan pengamanan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunungkidul 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya