Jogja
Jumat, 6 November 2015 - 20:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Linmas Tidak Boleh Mendampingi Pemilih Difabel saat Mencoblos

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Pilkada Gunungkidul akan diikuti oleh difabel, namun mereka tidak boleh didampingi linmas

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) tidak diperkenankan untuk mendampingi pemilih difabel (penyandang disabilitas) saat memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Advertisement

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul, Zainuri Ikhsan Kamis (5/11/2015) menerangkan, bahwa setiap pemilih difabel yang akan memberikan suaranya bisa memutuskan sendiri, apakah saat mencoblos ia akan menggunakan pendamping atau tidak.

Sebelum menggunakan hak pilihnya, mereka perlu mengisi form kesediaan untuk mendapatkan pendampingan. Hal ini juga berlaku bagi pendamping pemilih, yang di dalamnya berisikan pernyataan bahwa pendamping menjamin akan merahasiakan suara si pemilih.

Di TPS, sambungnya, memang akan ada dua orang anggota Linmas yang ditugaskan di TPS, untuk membantu kinerja tujuh orang Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Meski demikian, dua orang Linmas ini dengan tegas tidak diperkenankan untuk mendampingi pemilih untuk mencoblos.

Advertisement

“Pendamping pemilih bisa berasal dari keluarga atau orang terdekat, atau orang lain yang dianggap bisa mendampingi yang bersangkutan. Tapi bukan dari Linmas, jadi kalaupun ada dari pihak penyelenggara yang kemudian mendampingi itu adalah KPPS nomor lima,” urainya.

Untuk mengoptimalkan kinerja KPPS, sambung Zainuri, KPU akan mengoptimalkan bimbingan teknis (bimtek) dan monitoring kepada KPPS, termasuk dalam memberikan layanan bagi difabel.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif