Jogja
Senin, 21 September 2015 - 21:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Masa Kampanye Sepi, Kapan Rapat Umum Terbuka?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para Calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul. (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Pilkada Gunungkidul sudah masuk masa kampanye namun masih sepi, belum ada pasangan calon yang menggelar rapat umum terbuka

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Empat pasangan calon kepala daerah di Gunungkidul sepakat melaksanakan rapat umum terbuka di hari-hari terakhir  masa kampanye. Sebagai dampaknya, meski penyelenggaraan kampanye sudah hampir satu bulan, namun suasana Pemilihan Kepala Daerah masih adem ayem dan untuk bersosialisasi pasangan calon lebih memilih bertemu langsung dengan warga.

Advertisement

Ketua Tim Pemenangan Badingah-Immawan Wahyudi, Arif Setiadi mengungkapkan, konsep kampanye yang diusung dalam pilkada lebih mengedepankan pendekatan langsung ke masyarakat paling bawah. Caranya pasangan calon akan lebih pro aktif untuk menyambangi warga di berbagai wilayah, mulai dari tingkat dusun, desa hingga kecamatan.

“Dengan cara ini [kampanye tatap muka dan dialog] saya percaya jika visi dan misi yang dibawa akan lebih mudah, cepat tersampaikan ke masyarakat,” kata Arif kepada Harian Jogja, Minggu (20/9/2015).

Advertisement

“Dengan cara ini [kampanye tatap muka dan dialog] saya percaya jika visi dan misi yang dibawa akan lebih mudah, cepat tersampaikan ke masyarakat,” kata Arif kepada Harian Jogja, Minggu (20/9/2015).

Dia menjelaskan, kesempatan kampanye rapat umum yang didiberikan oleh KPU, pasangan urut satu ini telah bersepakat dengan tiga pasangan calon yang lain untuk menggunakan kesempatan itu di hari terakhir kampanye. Sementara untuk kampanye dengan rapat terbatas sebanyak 24 putaran, arif mengaku tidak akan menggunakan jatah tersebut, karena lebih memilih untuk bertemu langsung dengan masyarakat.

“Kita tidak menggunakan jatah itu, dan hanya akan mengambil yang jatah sekali rapat umum di akhir kampanye,” ungkap Anggota DPRD DIY ini.

Advertisement

“Nanti [pada saat rapat umum], seluruh relawan akan dikumpulkan untuk berdoa agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar, dan calon yang kami usung bisa memeroleh hasil yang terbaik,” kata Adam, kemarin.

Dia menjelaskan, untuk saat ini, model kampanye yang digunakan adalah dengan cara menyambangi masyarakat secara langsung. Cara blusukan ini dinilai sangat efektif dan murah, mengingat jadwal jampanye yang hampir mencapai seratus hari ini.

“Dengan menaymbangi langsung warga, kami jadi mengetahui segala permasalahan yang dihadapi. Dengan begini, aspirasi ini bisa kami gunakan untuk pengambilan kebijakan dan program saat diberikan amanah untuk memimpin Gunungkidul,” tutur Adam.

Advertisement

Di sisi lain, Ketua Pemenganan Pasangan Djangkung Sujarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih, Suharno hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui nomor teleponnya tidak memberikan jawaban. Begitu juga saat dikirimi pesan singkat mengenai kampanye pasangan urut tiga ini juga urung memberikan balasan.

Sementara itu, Wakil Ketua Pemenangan Subardi TS-Wahyu Purwanto, Eko Ruswanto mengakui jika suhu politik saat kampanye pilkada masih adem ayem. Kendati demikian, ia mengungkapkan, jika relawan maupun partai pengusung pasangan nomor urut empat ini sudah bergerak untuk menyampaikan visi misi yang dimiliki.

“Cara kami pilih dengan mendatangi masyarakat secara langsung. Untuk rapat terbuka, baru kami gunakan di hari terakhir kampanye,” kata Eko.

Advertisement

Politisi Demokrat ini menambahkan, rapat umum di hari terakhir kampanye dijadikan sebagai momentum untuk menunjukan keberadaan dan keseriusan pasangan nomor urut empat ini untuk maju sebagai bupati dan wakil bupati. “Selebihnya, kami lebih memilih menggelar tatap muka dan dialog dengan warga. Cara seperti ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari,” tutur dia.

Terpisah, Ketua KPU Gunungkidul M Zanuri Ikhsan mengakui, kesempatan rapat umum yang diberikan sekali selama kampanye akan diambil pasangan calon saat memasuki akhir kampanye. Hal ini berdasarkan kesepakatan bersama dengan tim sukses sebelum dilaksankaannya kampanye.

“Kami tidak memermasalahkan jika pasangan calon memilih di hari terkahir kampanye, apalagi keputusan ini sudah disepakati bersama. Harapannya saat itu dilakukan tidak turun hujan, sehingga acara dapat berjalan lancar,” kata Ikhsan.

Dia menjelaskan, berdasarkan kesepakatan bersama itu, harusnya rapat umum pertama dilakukan oleh pasangan nomor urut satu. Namun, dikarenakan ada sesuatu hal maka jatah itu akan digunakan oleh pasangan Djangkung Sujarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih.

“Tidak masalah karena Tim Baim mau menerima perubahan jadwal itu. Yang berubah hanya pasangan nomor urut 1 dan 3, sedang pasangan yang lain tetap sesuai jadwal,” ungkap Ikhsan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif