SOLOPOS.COM - Motor yang disita Satlantas Polres Karanganyar, Selasa (27/11/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Pilkada Gunungkidul masuk masa kampanye terbuka, tim sukses semua paslon sepakat untuk tidak menggunakan knalpot blombongan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Imbauan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak melakukan konvoi kendaraan ditanggapi beragam oleh tim sukses pasangan calon kepala daerah.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Namun, mereka kompak bahwa pelaksanaan kampanye tidak melanggar lalu lintas serta tidak mengganggu ketertiban umum.

Ketua Pemenangan Calon Bupati-Wakil Bupati Gunungkidul Badingah-Immawan Wahyudi Arif Setiadi mengatakan, arak-arakan kendaraan menuju arena kampanye merupakan satu hal yang sulit dihindarkan. Namun yang paling penting, iringan kendaraan tersebut tidak melanggar lalu lintas dan tidak menganggu kepentingan umum lainnya.

“Saya kira sulit untuk melakukan pencegahan. Tapi kami berusaha agar arak-arakan itu lebih tertib dan santun. Kami juga berusaha melarang simpatisan menggunakan knalpot blombongan,” kata Arif kepada Harian Jogja, Senin (30/11/2015).

Dia menambahkan, untuk kelancaran arus lalu lintas akan berusaha mencari jalur terpendek menuju lokasi kampanye. “Dalam iring-iringan itu, kami juga akan membuat aksi seatraktif mungkin untuk menarik simpatik warga,” ujar Anggota DPRD DIY ini.

Anggota Pemenangan Benyamin Sudarmadi-Mustangid, Adam Kristanto mengatakan, sudah melakukan pemetaan jalur untuk dilewati para relawan, dengan catatan jalur yang dilalui tidak akan memasuki area kota. Hal terpenting, menurut Adam, semaksimal mungkin akan menaati aturan yang diperlakukan.

“Untuk massa yang menggunakan kendaraan roda dua nantinya akan didampingi koordinator dari masing-masing kecamatan. Selain itu, kami menginstruksian para pengendara untuk tertib lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot yang aneh-aneh,” ujar Adam.

Sementara itu, Ketua Pemenangan Pasangan Djangkung Sujarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih, Suharno mengaku siap menegur simpatisan yang tetap nekat menggunakan knalpot blombongan. Dia pun berjanji akan berusaha menaati segala peraturan yang ditetapkan KPU.

“Untuk tidak konvoi akan coba dilakukan, tapi kalau hanya sebatas mobilisasi dari titik kumpul menuju lokasi kampanye harusnya boleh-boleh saja,” kata Suharno.

Terpisah, Wakil Ketua Pemenangan Pasangan Subardi TS-Wahyu Purwanto, Eko Rustanto berpendapat apakah larangan berkonvoi ini ada aturannya atau hanya sebatas imbauan semata. Jika memang hanya sebatas imbauan, maka sah-sah saja bila simpatisan melakukan hal tersebut.

Namun demikian, Eko mengarisbawahi bahwa hal tersebut bukan untuk membenarkan adanya konvoi saat kampanye terbuka. Hanya saja, yang paling penting dalam kegiatan itu proses mobilisasi ke tempat kampanye dilakukan dengan tertib, tidak melanggar lalu lintas serta kepentingan umum lainnya.

“Sekarang bukan jamannya lagi hura-hura dengan menggeber kendaraan roda dua seenak hati. Kampanye sekarang ini lebih ke hal-hal yang simpatik sehingga bisa memberikan dampak yang baik ke masyarakat,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya