Jogja
Rabu, 15 Februari 2017 - 20:20 WIB

PILKADA JOGJA : Ketika Kaum Perempuan Unjuk Kemampuan Jadi Petugas KPPS

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para perempuan di TPS 09 di Kelurahan Pujokusuman, Kecamatan Mergangsan Kota Jogja. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja tampak berbeda di TPS Pujokusuman

Harianjogja.com, JOGJA- Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09 di Kelurahan Pujokusuman, Kecamatan Mergangsang tampak pemandangan yang berbeda dari TPS lain di Kota Jogja. Jika kebanyakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) didominasi laki-laki, di TPS ini kesemua petugasnya adalah perempuan.

Advertisement

Tujuh orang ibu-ibu bersolek cantik mengenakan setelan seragam kebaya encim warna hitam bermotif, kain jarik yang dililit dan sepasang anting bulu berwarna hijau tosca mempermanis penampilan mereka. Kendati tampil cantik, namun pelayanan kepada para warga yang hendak melakukan pencoblosan tetap dilayani dengan baik.

Paras ayu dari polesan make up yang dipakai menjadi salah satu daya tarik unik para perempuan ini. Meski cuaca sempat terasa terik, namun tak mematahkan semangat para perempuan ini untuk melaksanakan tugasnya sebagai petugas KPPS.

“Sudah saatnya ibu-ibu tampil, tentunya dengan penampilan yang menarik,” ujar Ketua KPPS TPS 09 Pujokusuman, Palupi Kurniasih, Rabu (15/2/2017).

Advertisement

Para perempuan ini sebagian besar ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di RW 06 ini. Jauh hari menjelang dimulainya persiapan pesta demokrasi, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Jogja 2017, para ibu yang terdiri dari berbagai latar belakang ini ditawari untuk menjadi petugas KPPS.

Akhirnya, terpilih beberapa yang ingin mencoba mendapat pengalaman menarik sebagai petugas pelaksana pemungutan suara. Pertemuan guna persiapan menjelang Pilwalkot dilakukan rutin di sela waktu mengurus keluarga.

“Biasanya kami kumpul setelah Isya, jadi tidak menganggu kegiatan rumah tangga,” ungkap Palupi.

Advertisement

Jumlah DPT di TPS 09 Pujokusuman ini mencapai 372 orang yang terdiri dari empat RT, yakni RT 23, RT 24, RT 25 dan RT 26. Meski pelaksanaan dilakukan seluruhnya oleh petugas KPPS, tapi diakui Palupi persiapan dan beberapa hal juga melibatkan bapak-bapak warga setempat.

Sebagian besar petugas KPPS ini tidak hanya berlatar belakang ibu rumah tangga saja. Akan tetapi ada pula yang bekerja sebagai karyawan swasta. Di sela kesibukannya, Sri Agustina, salah satu petugas KPPS ini juga masih dapat membagi waktu kerja, keluarga dan tugasnya sebagai anggota KPPS. Dia mengaku ikut serta sebagai petugas KPPS memberikan pengalaman yang berharga untuknya.

“Waktu tetap bisa diatur dengan baik. Tapi untuk kendala, sempat kebingungan dalam mencatat, tetapi setelah mengikuti bimtek dan saling belajar dengan teman lainnya jadi terbiasa,” ungkap Agustina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif