Jogja
Selasa, 29 Maret 2016 - 11:55 WIB

PILKADA JOGJA : Mantan Dirut Perum Perhutani Daftar Jadi Calon Independen

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Direktur Utama Perum Perhutani, Transtoto Handadhari saat menyerahkan formulir pendaftaran kesiapan jadi calon walikota Jogja di Sekretariat JOINT, Senin (28/3/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja mulai muncul nama-nama yang aan menjadi calon walikota

Harianjogja.com, JOGJA-Mantan Direktur Utama Perum Perhutani, Transtoto Handadhari tertarik menjadi peserta konvensi calon independen yang digagas masyarakat Jogja Independet atau JOINT. Secara resmi dia menyerahkan formulir pendaftaran kesiapan di Sekretariat JOINT, Senin (28/3/2016).

Advertisement

“Saya daftar bukan tujuan untuk menang tapi ingin memberikan kontribusi apa yang saya mampu untuk membangun Jogja,” kata Transtoto seusai menyerahkan formulir pendaftaran peserta konvensi calon walikota dan wakil walikota.

Transtoto salut dengan gerakan masyarakat JOINT yang memberikan ruang bagi masyarakat yang memiliki ide membangun Kota Jogja yang selama ini tidak tertampung oleh partai politik. Ia ingin menjadi bagian di dalamnya untuk menyemangati masyarakat.

Dalam konvensi penjaringan calon independen, ia akan mendukung sepenuhnya siapa pun yang akan terpilih dan mendapat rekomendasi dari proses penjaringan JOINT. Dirinya juga menyatakan siap untuk maju menjadi calon wali kota jika hasil konvensi memilihnya.
“Kalau pun nanti saya yang ditunjuk saya siap,” ujar Transtoto.

Advertisement

Ketua Umum Yayasan Green Network Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang konsen pada lingkungan ini bahkan sesumbar tidak akan menerima gaji walikota jika akhirnya mendapat amanat sebagai wali kota Jogja.

“Saya ingin memerikan masa tua saya bermakna bagi negeri khususnya Jogja sebagai kota kelahiran saya,” ujar Trastoto.

Ia menilai pembangunan di Kota Jogja saat ini terlalu sporadis, kurang tertata, tanpa melihat latar belakang Jogja sebagai kota budaya. Banyak perkampungan dijadikan bangunan-bangunan sehingga menghilangkan khas suasana Jogja.

Advertisement

Baginya, Jogja tidak perlu menjadi kota yang metropolitan dan kaya raya. Namun jadi kota yang biasa saja. Membangun kehidupan yang manusiawi, kata dia lebih penting di Jogja.

Transtoto ingin menciptakan Jogja yang tertib, bersih dan rapih sehingga bisa dikenal masyarakat. Ketika wisatawan sampai di bandara atau terminal di Jogja langsung merasakan suasana Jogja tanpa harus melihat tulisan Jogja.

Koordinator JOINT Yustina Neni mengatakan Transtoto Handadari menjadi peserta kelima yang menyatakan siap masuk dalam konvensi penjaringan calon wali kota dan calon wakil wali kota independen.

Sebelumnya sudah ada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Siti Ruhaini Dzuhayatin, Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja Titok Haryanto, Pengusaha Martha Haenry, dan Konsultan Rommy Heryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif