SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono (kiri) dan Haryadi Suyuti (dua kiri) serta calon Wakil Walikota, Achmad Fadli (dua kanan) dan wakilnya, Heroe Purwadi (kanan) berjabat tangan usai melakoni Debat Publik Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Yogyakarta di TVRI, Jl. Magelang, Jumat (20/1). Debat tersebut mengangkat tema soal memajukan Kota Jogja dan menyelaraskan pembangunan kota dengan DIY dan nasional, Tata kelola pemerintahan, Birokrasi, Regulasi dan Antikorupsi. (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Tema debat putaran pertama berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, regulasi, dan antikorupsi.

Harianjogja.com, JOGJA-Debat publik calon walikota dan wakil walikota putaran pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Studio TVRI Jogja, Jumat (20/1) sore kemarin, dinilai kurang greget oleh sebagian klangan. Penyampaian visi misi dan program kedua pasangan calon masih normatif.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Tidak ada contoh konkrit yang dikaitkan dengan tema yang yang dibahas,” kata Aktivis Indonesia Court Monitoring (ICW), Tri Wahyu, seusai menyaksikan debat, kemarin.

Tema debat putaran pertama berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, regulasi, dan antikorupsi. Tri Wahyu menilai kedua pasangan calon sama sekali tidak menyinggung soal korusi dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jogja yang melibatkan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

Demikian isu korupsi Pergola yang melibatkan mantan Ketua Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, Irfan Susilo, tidak muncul. Ia berharap debat putaran kedua pada 27 Januari nanti kedua pasangan calon bisa mengawali sesi tanya jawab antar pasangan calon dengan isu-isu konkrit yang terjadi di Kota Jogja, “Supay diskusinya lebih menarik,” kata dia.

Senada disampaikan oleh Aktivis Warga Berdaya, Elanto Wijoyono. Elanto mengaku sebelumnya sudah memberi masukan terkait materi dan teknis debat kepada komisioner KPU Kota Jogja, supaya materi debat berbasis kasus konkrit yang terjadi.

Menurut dia, karut marut tata kelola pemerintahan di Kota Jogja selama lima tahun terakhir tidak lepas dari peran kedua calon walikota yang tengah berkompetisi. Seharusnya, Elanto menyarankan, kedua pasangan calon juga menyampaikan faktor-faktor kegagalan selama pemerintahan saat ini, kemudian menunjukan upaya perbaikan yang akan dilakukan sehingga pantas dipilih kembali oleh masyarakat.

“Kalau debatnya berbasis kasus pasti lebih menarik dalam bertarung gagasan,” ujar dia.

Ketua KPU Kota Jogja, Wawan Budianto mengatakan dalam kontek penyelenggaraan debat dari awal sampai akhir di putaran pertama sejauh ini berjalan baik sesuai dengan ketentuan. Namun, pihaknya juga masukan-masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi untuk debat putaran kedua nanti.

Dalam penyelenggaraan debat, Wawan mengaku, KPU dan moderator berusaha menghindari agar perdebatan tidak keluar konteks. Debat pertama kemarin, memang baru eksplorasi visi misi dari pasangan calon walikota dan wakil walikota serta pendalaman dari visi misi tersebut.

Ia berharap debat itu bisa memberi gambaran kepada masyarakat terkait visi misi dan program pasangan calon, “Sehingga masyarakat dapat informasi yang berimbang dan nantinya bisa menyalurkan hak suaranya pada 15 Februari nanti,” kata Wawan.

Sebat putaran pertama yang dipandu oleh moderator Wasingatu Zakiyah, kedua pasangan calon menyampaikan visi misi, pendalaman visi misi, kemudian tanya jawab antar kedua pasangan calon. Dalam sesi tanya jawab, salah satu pasangan calon sempat bercanda debat tersebut seperti rapat pimpinan karena kedua pasangan calon sama-sama pernah dalam satu pemerintahan dan sering menggelar rapat membahas berbagai persoalan dalam Pemerintahan Kota Jogja.

Masih dalam sesi tanya jawab, pasangan calon Imam-Priyono banyak menyinggung soal peran swasta dalam kebijakan-kebijakan di Pemerintah Kota Jogja?. Pasangan Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi menyinggung soal kartu Jogja sehat dan kartu Jogja pintar yang sudah terjamin dari pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya